Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mirna, Keterangan Saksi Janggal

Kompas.com - 21/01/2016, 16:56 WIB

Menurut Krishna, kedua orang itu adalah pelayan kafe, laki-laki dan perempuan. "Hanya nyicip, tidak dimasukkan ke dalam tubuh. Dia bilang seperti kebas, seperti lidahnya terbakar," katanya.

Randall di Amerika

Terkait kasus kematian Allya Siska Nadya yang diduga akibat malapraktik chiropraktik, tersangka dipastikan saat ini sudah di Ameriksa Serikat.

"Kami lakukan gelar perkara. Kami tukar informasi dan akhirnya kami dapat informasi dari FBI, Randall telah mendarat di Los Angeles, 22 Desember 2015. Dia tinggal di San Diego," kata Krishna.

"Karena yang bersangkutan tidak di Indonesia, karena tidak ada perjanjian ekstradisi, kami akan lakukan proses meminta pemidanaan di Amerika," lanjutnya.

Langkah lainnya adalah meminta bantuan Interpol untuk menangkap yang bersangkutan. Polisi sudah meminta red notice melalui Divisi Hubungan Internasional Polri.

Nanti akan diteruskan ke markas Interpol di Perancis. Surat interpol itu apabila yang bersangkutan ada di negara yang ada perjanjian ekstradisi dengan Indonesia, akan dilakukan ekstradisi ke Indonesia.

Menurut Krishna, FBI sudah berjanji membantu memproses tindakan hukum terhadap tersangka.

Selain menangani kasus malapraktik dalam kematian Allya, polisi juga menangani kasus perizinan klinik kesehatan. Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan KWM sebagai tersangka. Ia adalah pengelola klinik yang menangani korban.

"Terkait perizinan, ini juga diproses. Kami terus kejar siapa yang memiliki dan mengelola ini. Juga akan dibawa ke sistem peradilan pidana," ujar Krishna.

Untuk mencegah peristiwa serupa, polisi dan lembaga lain sudah membentuk satuan tugas melibatkan imigrasi, Dinas Kesehatan DKI, Polda Metro Jaya, dan Dinas Tenaga Kerja DKI. (RAY)

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Kamis, 21 Januari 2016, dengan judul "Kasus Mirna, Keterangan Saksi Janggal".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com