SINGAPURA, KOMPAS.com - CEO dan Co-founder Grab Anthony Than mengungkapkan alasannya kenapa mengembangkan aplikasi Grab di wilayah Asia Tenggara.
Dia mengatakan hal ini karena Anthony merasa lebih memahami pasar di wilayah ini.
"Kami sendiri memang hidup di Asia Tenggara. Antara Thailand, Indonesia, Singapore, pasarnya kami paham," ujar Anthony Than di The White Rabbit, Singapura. Kamis(28/1/2015).
Anthony juga mengatakan dekat dengan pemerintahan di negara-negara Asia Tenggara. Sehingga dia merasa pemilihan kawasan Asia Tenggara untuk mengembangkan perusahaan adalah tepat.
Dia mengatakan tiap-tiap negara memiliki karakteristik atau profil penumpang yang berbeda-beda. Contohnya, dia membandingkan karakteristik penumpang di Singapura dengan Indonesia.
Di Singapura, penumpang lebih mengutamakan kecepatan layanan. Hal itu yang terus dipenuhi oleh Grab di Singapura.
Berbeda dengan di Indonesia. Anthony mengatakan penumpang di Indonesia bukan hanya menginginkan kecepatan melainkan juga harga yang murah.
"Di Indonesia, orang khawatir dengan harga. Maka kita adakan GrabBike yang terjangkau," ujar Anthony.
Perbedaan perlakuan ini, kata Anthony, memiliki semangat yang sama. Sama-sama untuk memberikan transportasi yang bisa diakses oleh semua orang.
Meski tidak ingin mengeluarkan banyak uang, orang-orang masih bisa menggunakan aplikasi Grab.
Subsidi terhadap layanan Grab di Indonesia pun terus diberikan karena merupakan salah satu acara untuk menyediakan transportasi yang mudah didapat masyarakat.
"Semua negara memiliki masalah lokal yang berbeda-beda," ujar dia. (Baca: Ini Komentar Bos Besar Grab Terkait Go-Jek di Indonesia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.