"Apalagi pengalaman di DPR kan berbeda dengan pengalaman di pemerintah DKI. Sekarang kalau ada orang yang berpengalaman di pemprov lalu dihadapkan dengan orang dari DPR, warga akan beranggapan yang pengalaman di Pemprov itu lebih kompeten. Incumbent itu punya keuntungan itu," ujar Djayadi.
Karena itu, Desy dan Eko harus mencari cara agar tingkat elektabilitas mereka bisa menyaingi tingkat popularitas mereka. Karena lawan mereka cukup kuat, tak mampu dilawan hanya bermodalkan popularitas saja.
PAN jaring nama
PAN hingga kini masih melakukan kajian untuk menentukan kriteria tokoh yang akan diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Meski demikian, setidaknya dua nama dari internal PAN berpeluang bertarung dalam pemilihan pemimpin daerah tersebut.
"Kalau dari internal ada Mas Eko Patrio sama Mbak Dessy Ratnasari. Untuk sementara, itu," kata Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais di sela-sela kegiatan Temu Instruktur Perkaderan Nasional PAN di Kantor DPP PAN, Minggu (31/1/2016).
Meski demikian, PAN tidak menutup kemungkinan mengusung cagub yang berasal dari eksternal partai. Sejumlah nama yang kini cukup ramai diperbincangkan, kata Hanafi, masuk dalam radar penjaringan yang dilakukan PAN.
"Ada Ridwan Kamil, Tantowi Yahya, Ahok, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, atau Bu Risma. Itu kami amati perkembangannya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.