RPTRA yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Juni 2015 tersebut tampak menyuguhkan suasana teduh di tengah sibuknya aktivitas Ibu Kota.
Tampak sebuah vertical garden atau kebun vertikal besar di kiri kantor RPTRA Kembangan. (Baca: Lurah Diberi Waktu 3 Bulan Perbaiki RPTRA yang Rusak)
Kemudian di sisi kanan, terlihat mainan anak seperti ayunan, perosotan, yang dicat dengan warga cerah.
Terlihat sejumlah anak asyik memanfaatkan fasilitas bermain yang disediakan RPTRA tersebut. Ada pula anak-anak yang memanfaatkan lapangan di RPTRA untuk bermain bola.
RPTRA ini tampak dijaga para pengelola yang mengenakan kaus berwarna ungu. Ada pula petugas Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU) yang bertugas di RPTRA Kembangan.
Di situ, PPSU memastikan fasilitas bermain anak itu tetap bersih. Memang, tak banyak sampah berserakan yang mengganggu pandangan mata.
Namun, jika dicermati, terlihat ada satu atau dua bungkus sedotan kecil terselip di tengah rerumputan.
Tembok Dijebol
Dari pemandangan tersebut, ada satu hal yang mencolok. Ada yang berbeda dengan tembok di pojok RPTRA Kembangan.
Tembok pembatas antara ruang anak dan rumah warga itu tampak berlubang tengahnya. Tembok itu pun terlihat tidak terlalu tinggi.
Menurut salah satu pengelola RPTRA Kembangan, Adelia (44), tembok itu bolong lantaran dijeblos warga sekitar ketika ruang anak itu mulai dioperasikan.
"Iya itu dijeblos karena mereka malas kalau harus jalan berputar," ujar Adelia saat ditemui di RPTRA Kembangan, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Meskipun demikian, menurut dia, saat ini tidak ada lagi warga yang memanfaatkan lahan RPTRA itu sebagai jalan pintas.
Terkait bolongnya tembok RPTRA ini, Lurah Kembangan Utara Muhammad Riyadi mengaku baru mengetahui hal tersebut melalui pemberitaan media.