Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Rapat di Ruang Ketua DPRD yang Ditanyakan dalam Sidang UPS

Kompas.com - 05/02/2016, 14:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah meminta keterangan beberapa saksi dalam sidang kasus uninterruptible power supply (UPS), terungkap ada satu rapat yang diadakan di ruang Ketua DPRD DKI pada 24 Juli 2014.

Ketika itu, jabatan Ketua DPRD DKI masih diduduki oleh Ferrial Sofyan.

Pengacara terdakwa Alex Usman, Radhie, sempat menanyakan hal ini kepada Mantan Sekretaris Dewan Mangara Pardede sewaktu Mangara menjadi saksi.

"Kata saudara saksi, seharusnya tidak ada rapat yang digelar tanpa sepengetahuan Anda. Apa bisa rapat dilakukan di ruang ketua Dewan?" tanya Radhie.

"Bisa saja karena ruangan itu besar," ujar Mangara.

Dalam rapat tersebut, Mangara memang mengatakan bahwa dialah yang bertanggung jawab soal semua rapat di DPRD DKI.

Sekretaris Dewan beserta stafnya harus menjadwalkan waktu dan menyediakan ruangan untuk rapat-rapat di lembaga itu.

Namun Mangara mengatakan Kesekretariatan Dewan tidak memiliki berita acara rapat pada 24 Juli tersebut.

Dia juga tidak menghadiri rapat itu. Sehingga dia menyimpulkan rapat misterius itu bukan rapat yang dia fasilitasi.

Sekda lupa

Radhie juga mempertanyakan hal yang sama kepada Sekretaris Daerah DKI Saefullah saat menjadi saksi.

Radhie bertanya apakah Saefullah ingat dengan rapat 24 Juli tersebut. Saefullah awalnya mengaku lupa. Tetapi, Radhie menunjukan daftar hadir rapat itu dan terdapat nama Saefullah di dalamnya.

"Saya tidak ingat tetapi pas ditunjukan daftar hadirnya, saya iya kan. Artinya memang ada di sana Bappeda, BPKAD, dengan beberapa pimpinan Dewan," ujar Saefullah.

Lantas, apa isi pembicaraan di rapat itu?

Saefullah saat itu lupa. Dia hanya ingat ketika itu membicarakan tentang waktu sidang paripurna yang sudah mepet. Dia juga mengatakan rapat tersebut berlangsung tidak lebih dari satu jam.

"Apakah ada perkataan Andi Baso (mantan Kepala Bappeda Andi Baso Mappaleonro) agar DPRD enggak usah masukkan anggaran ini itu?" tanya Radhie.

"Tidak, Pak. Semua pembicaraan topiknya adalah agenda rapat paripurna," jawab Saefullah.

Radhie memang penasaran dengan rapat tersebut. Pasalnya, satu hari sebelum rapat itu, Komisi E melakukan rapat internal.

Seharusnya, hasil rapat internal segera dilaporkan kepada pimpinan Dewan.

Menurut Radhie, hal yang paling mencurigakan adalah rapat itu tidak memiliki berita acara dan digelar di ruang ketua Dewan. Padahal biasanya rapat selalu dilakukan di ruang rapat.

"Tanggal 23 Juli itu rapat TAPD dengan Komisi E. Lalu besoknya ada rapat di ruangan pimpinan DPRD. Bapak hadir di situ dan hadir anggota dewan dari fraksi dan Banggar. Yang dibahas apa sampai harus ada pertemuan sebelum komisi menghasilkan laporan? Dan ini enggak ada berita acaranya," ujar Radhie.

"Untuk ingat tanggal per tanggal, saya sulit Pak. Karena itu sudah lama sekali," jawan Saefullah.

Kesaksian Ferrial

Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014, Ferrial Sofyan juga banyak menjawab tidak tahu dan lupa menjadi saksi sidang perkara pidana dugaan korupsi pengadaan UPS tahun 2014

Ferrial menjawab tidak tahu ataupun tidak ingat saat majelis hakim melontarkan pertanyaan seputar waktu pelaksanaan rapat badan anggaran (Banggar) saat penyusunan APBD-P 2014.

Jawaban tidak tahu pertama yang diucapkan Ferrial saat ditanya hakim tentang waktu pelaksanaan rapat Banggar setelah tanggal 25 Juli 2014. Termasuk soal rapat yang dilaksanakan di dalam ruangannya.

"Saya tidak ingat," kata Ferrial.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun sempat ditanya Radhie mengenai rapat itu.

Basuki menjawab tidak mengetahui ada rapat yang dihadiri TAPD dan anggota Dewan di ruang ketua Dewan pada hari itu.

Apa isi pembicaraan dalam rapat tersebut? Sampai saat ini, majelis hakim juga masih mencari tahu melalui saksi-saksi di persidangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com