Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seragam Enggak Masalah, yang Penting Kesejahteraan Meningkat"

Kompas.com - 10/02/2016, 15:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak terlalu mempermasalahkan adanya peraturan baru mengenai seragam PNS.

Mereka menyatakan tidak masalah walaupun setiap hari harus berganti-ganti seragam.

"Seragam enggak masalah. Yang penting kesejahteraan meningkat, he-he-he," ujar Dwi, salah satu PNS DKI di Dinas Pendidikan, saat ditemui, Rabu (10/2/2016).

Pernyataan senada juga dilontarkan Fajar, salah satu PNS di Dinas Perhubungan dan Transportasi. Ia menyatakan, seorang PNS sudah seharusnya mentaati peraturan yang ditetapkan.

Meski begitu, Fajar mengatakan, pengecualian harus diberikan untuk instansinya. Sebab, di Dishubtrans, sering kali ada tugas lapangan yang mengharuskan PNS tidak menggunakan seragam seperti di instansi lain.

"Pas hari Kamis, kalau cuma lagi di kantor, kita pakai kebaya encim juga, sama dengan yang lain. Cuma kalau harus lapangan kan enggak mungkin pakai kebaya karena harus pakai seragam Dishub (yang berwarna biru)," kata Fajar.

Sementara itu, Dhini, salah seorang PNS di Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan, mengatakan, sebagian besar seragam merupakan pakaian yang selama ini sudah digunakan.

Ia menyebut seragam tambahan hanya pakaian putih dan celana hitam yang rencananya digunakan setiap Rabu.

"Paling tinggal nambah, mesti beli baru yang putih hitam. Tetapi, lebih enggak apa-apa lagi kalau baju yang putih hitam dibagiin dari kantor, he-he," kata Dhini.

Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyesuaikan perubahan seragam PNS.

Hal itu menyusul Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Permendagri Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas PNS lingkup Kemendagri dan Pemerintah Daerah.

Di dalam rapergub yang akan ditandatangani Basuki, pada Senin-Selasa, PNS akan mengenakan pakaian dinas harian berwarna coklat. Hari Rabu, PNS memakai kemeja putih, Kamis menggunakan baju daerah, dan hari Jumat menggunakan batik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com