Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bunuh Dedy dengan Berpura-pura Beli Mobil Korban dari Internet

Kompas.com - 10/02/2016, 22:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga pelaku yang membunuh Dedy Widyanarko (23) dan merampas mobil korban ternyata merupakan pelaku pencurian kendaraan. Ketiganya berpura-pura menjadi pembeli mobil korban.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Nasriadi mengatakan, motif pembunuhan Dedy ialah karena tiga pelaku ingin menguasai mobil korban.

"Motifnya karena ingin menguasai mobil korban," kata Nasriadi, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/2/2016).

Para pelaku mengenal korban dari situs jual beli di internet. Dedy diketahui hendak menjual mobil Nissan Grand Livina miliknya.

Pelaku kemudian menghubungi korban. Kemudian, pelaku melakukan kesepakatan untuk bertemu dengan dalih hendak melakukan test drive.

"Salah satu pelaku berinisial PS (Paulus Santoso) yang merencanakan hal ini. Dia berpura-pura ingin membeli mobil kepada korban dan melakukan pertemuan dengan korban untuk test drive," ujarnya.

Namun, setelah bertemu korban dan melakukan test drive, tiga pelaku melumpuhkan Dedy. Korban dipukuli dengan kunci inggris yang telah disiapkan pelaku.

Korban kemudian dibuang di Jalan Inspeksi Cakung Grand, Jakarta Timur. Setelah melakukan kejahatan, tiga pelaku, yakni Aga Esanda, Paulus Santoso alis Pingping, dan Andi Cahyono alias Gareng, melarikan diri ke luar kota.

Polisi membekuk Aga di Kampung Banyon, Kelurahan Kroya, Kecamatan Karang Malang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. (Baca: Mayat Lelaki Penuh Luka Ditemukan di Cakung)

Sementara itu, Pingping dan Gareng ditangkap di Karang Anyar, Jawa Tengah. Dari penangkapan ketiga pelaku tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa kunci inggris, plakban, dan satu unit mobil Grand Livina bernomor polisi B 3689 IP.

Tiga pelaku kini sedang dalam perjalanan untuk dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Timur.

Sebelumnya, Deddy ditemukan di pinggir kali di Jalan Inspeksi Cakung Grand, Jakarta Timur, Sabtu (6/2/2016) dini hari.

Saat ditemukan, Deddy dalam kondisi terikat dan wajahnya ditutupi dengan tempat helm. Selain itu, ditemukan luka akibat benda tumpul dan benda tajam di wajah dan tubuh Deddy.

Sebelum penemuan mayat Deddy, salah satu saksi, yakni Saipul Imam, melihat ada mobil sedan hitam melintas. (Baca: Tiga Pembuang Mayat di Cakung Ditangkap, Satu Pelakunya Ditembak )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com