Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daeng Azis: 150 Persen Saya Setuju Prostitusi Kalijodo Dihapus, tetapi...

Kompas.com - 16/02/2016, 19:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh masyarakat Kalijodo, Daeng Azis, menyatakan setuju apabila prostitusi di Kalijodo dihapuskan.

Kendati demikian, Azis mempertanyakan nasib warga yang menggantungkan hidupnya dengan membuka usaha atau bekerja di kawasan tersebut. (Baca: Daeng Azis: Kalau Salah, Kenapa Kami Punya Sertifikat?)

"Saya 150 persen setuju bilamana prostitusi ini dihapus. Persoalannya, yang saya tanyakan, pemerintah ini harus menyediakan tempat untuk usaha dulu, atau apa usaha mereka," kata Azis di Kalijodo, Penjagalan, Jakarta Utara, Selasa (16/2/2016).

Soal rencana Pemprov DKI Jakarta merelokasi warga Kalijodo ke rusun, Azis mengaku belum bisa menentukan sikapnya.

"Saya belum bisa jawab karena saya belum pernah diberi kuasa sama mereka (warga)," ujar Azis.

Kawasan Kalijodo dikenal rawan prostitusi dan premanisme. (Baca: Daeng Azis Protes Penempelan SP 1 Penertiban Kalijodo)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya untuk menertibkan kawasan Kalijodo dalam bulan ini.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menawarkan rusunawa untuk tujuan relokasi warga Kalijodo.

Ia juga menawarkan pelatihan dan alih profesi bagi para pekerja seks komersial di sana. (Baca: Ini Solusi Ahok untuk Warga Kalijodo)

Namun, bagi warga Kalijodo yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta akan memulangkan mereka ke kampung halaman masing-masing.

Kompas TV Warga Robek Kertas Pengumuman Relokasi Kalijodo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com