Di "bilik-bilik cinta" itu saat dipantau Sabtu (20/2/2016), kondisinya penuh sesak dengan bermacam tetek bengek, mulai yang khas, yakni alat kontrasepsi alias kondom, alat rias sederhana wanita, satu dua potong pakaian dalam wanita, sepatu, lemari, cermin, dan lainnya, tergeletak begitu saja.
Kondisi perabotan ini sudah berantakan berceceran di lantai. Rata-rata, kondisi ruangan jauh dari standar kebersihan. Letak kamar mandi berada di pojok tiap lantai.
Catatan Kompas.com, PSK di Kalijodo memasang tarif rata-rata Rp 100.000-Rp 150.000 sekali ngamar. Tiap PSK, melayani 10-15 hidung belang semalam.
(Baca: Semalam di Kalijodo, Ditawari Minum dan Cewek...)
Puskesmas Penjaringan mengindikasikan, PSK yang aktif di Kalijodo ada yang mengidap HIV. Tahun ini, pihak puskesmas belum punya data berapa banyak PSK yang mengidap HIV.
Namun, data tahun 2015, dari 200 orang PSK Kalijodo yang berobat, lebih kurang 40 orang di antaranya adalah pengidap HIV.
Cerita Kalijodo tak lama lagi akan berakhir. Daerah ini bakal dikembalikan fungsinya jadi ruang terbuka hijau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.