Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebingungan Warga Kalijodo Saat Akan Direlokasi

Kompas.com - 22/02/2016, 08:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu persatu warga Kalijodo angkat kaki dari tempat tinggal mereka. Tempat tinggal warga Kalijodo yang dulu bersebelah-sebelahan dengan kafe hiburan malam dan tempat prostitusi mau diratakan pemerintah.

Warga Kalijodo direlokasi ke dua lokasi rumah susun sewa milik pemerintah yakni Rusunawa Marunda dan Rusunawa Pulogebang. Baru melihat rusun, banyak keluhan disampaikan warga.

Sejumlah poin utamanya adalah mengenai lapangan kerja, bayar sewa rusun, tempat relokasi jauh, sampai masalah sosial. Kebingungan akhirnya melanda. Mau tak mau, terpaksa nurut pindah, takut karena akan digusur.

Penertiban ini telah mengusik kenyamanan selama berpuluh-puluh tahun. Sudah punya rumah, punya mata pencaharian, dan beranak cucu di sana telah membuat warga berat hati untuk pindah.

Meliana (53) misalnya. Warga RT 07 RW 10 itu mengaku terpaksa pindah. Kalau boleh memilih, ia lebih senang tinggal di Kalijodo.

"Jelas beda, lebih enak tinggal di sana (Kalijodo)," kata Meliana, kepada Kompas.com, di Rusun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Kehidupan malam di Kalijodo, lanjut dia, tak membuatnya risih. Apalagi, di wilayah Kelurahan Angke, hanya ada satu kafe hiburan malam, selebihnya adalah rumah warga. Meskipun, jaraknya hanya beberapa puluh meter dengan tempat hiburan malam Kalijodo di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

"Biar begitu kita enggak ikut arus. Sendiri-sendiri. Kita enggak pernah terpengaruh, enggak ada keluarga saya yang ikut-ikutan," kata Meliana.

Hal yang sama diungkapkan Eci (52) warga RT 07 RW 10 lainnya. Eci mengaku, kepindahan ini membuat jarak tempat kerja menjadi amat jauh. Suaminya, bekerja di daerah Angke. Sedangkan dirinya bekerja di Puri Kembangan. Eci bingung bagaimana nantinya pergi bekerja.

"Anak saya dua juga masih tinggal sama saya. Kalau ke sini kerja nya juga jadi jauh. Belum lagi di sini mesti bayar. Semua pastinya ngeluh begini," kata Eci.

Minta disatukan

Warga lain tak kalah bingung. Ada yang terpaksa tolak sementara waktu untuk tinggal di rusun. Pertama karena belum ada kata sepakat untuk bersama-sama pindah dari warga Kalijodo di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

Selain itu soal jarak yang jauh. Sukinem (67), warga RT 05 RW 05 akhirnya cari kontrakan lain di sekitar Kalijodo. Ia belum mau menempati rusun kalau tidak direlokasi di satu tempat yang sama.

"Maunya gitu, kalau semua setuju masuk rusun bareng-bareng, saya mau. Satu blok gitu dari sini semua," kata Sukinem (67), di Kalijodo Jakarta Utara, Sabtu (20/2/2016).

Sukinem juga merasakan adanya penolakan warga Rusun Marunda bagi warga Kalijodo. Di samping itu, rusun yang ditawarkan jadi tempat relokasi baginya jauh.

"Di Marunda juga di TV bilangnya enggak mau nerima kita kan. Kayak orang Kalijodo bukan manusia saja," ujar perempuan asal Jogjakarta itu.

Sebagian warga Kalijodo masih ada yang bertahan di tempat tinggal mereka. Ini dilakukan sambil melakukan upaya hukum bersama pengacara warga. Sementara puluhan lainnya mulai mendatangi rusun.

Para calon penghuni rusun itu akan menghadapi kehidupan dalam suasana baru dan berbeda dari Kalijodo yang biasa mereka huni.

Kompas TV Jelang Relokasi, Warga Kalijodo Lanjut Kemasi Barang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com