Marini mengatakan, dia sebenarnya ingin membeli kacamata. Namun, dia akhirnya memilih kaus kaki.
Kakak pendamping Marini, Miftah, menceritakan pengalamannya dalam mendampingi atlet tunagrahita berbelanja.
"Jadi, tadi uangnya Marini tinggal Rp 50.000, dia mau beli kacamata atau penutup telinga. Karena uangnya enggak cukup, dia bingung dan akhirnya jadi pilih kaus kaki warna pink," ujar Miftah.
HRD Operation Uniqlo, Karulia, menjelaskan, kegiatan "shoping experience" pagi ini merupakan salah satu program CSR Uniqlo bekerja sama dengan SOIna. Tujuannya adalah membuat kaum tunagrahita bisa merasakan pengalam berbelanja yang sama dengan masyarakat umum lainnya.
"Selama ini anak disabilitas seakan dinomorduakan ya. Sekarang kami mau membuat mereka seperti kita, bisa shoping, jalan-jalan," ujar Karulia.
Dengan kegiatan ini, Karulia juga berharap anak-anak tunagrahita berlatih mengatur uang yang mereka miliki. Mereka dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan untuk memilih barang yang mereka butuhkan.
Karulia juga mengatakan, kegiatan ini bisa membuat mereka mengetahui harga dari barang-barang yang biasanya mereka pakai. Harapannya, mereka akan lebih menghargai barang yang mereka punya.
"Jadi, mereka bisa tahu berapa harganya dan bisa menghargai," ujar Karulia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.