Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekesalan Lulung Cs akan Kinerja KPK dalam Kasus Sumber Waras

Kompas.com - 03/03/2016, 08:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

Namun, kata dia, Basaria seharusnya menyampaikan kepada publik bahwa kasus ini masih diselidiki, alih-alih mengatakan belum ditemukannya indikasi korupsi.

Senada dengan Lulung, Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik meragukan kebenaran berita yang mengutip pernyataan Basaria tersebut.

Dia ragu Basaria benar-benar mengatakan bahwa tidak ada indikasi korupsi dalam pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras. (Baca: Taufik Ragukan Keterangan KPK soal Kasus Sumber Waras).

Sebab, dia sudah mendengar sendiri penjelasan Basaria ketika mendatangi KPK beberapa hari lalu.

Saat itu, Taufik, Lulung, dan sejumlah anggota DPRD DKI lainnya mendatangi KPK untuk menanyakan perkembangan pengusutan kasus Sumber Waras.

"Saya khawatir berita itu merusak reputasi Basaria karena setahu saya, Basaria ngomong bahwa kasus ini masih jalan," ujar Taufik.

Dia juga berpendapat, seharusnya Basaria tidak cepat menyimpulkan. Menurut dia, diperlukan waktu lama untuk menyimpulkan ada tidaknya indikasi korupsi terkait suatu laporan.

Taufik dan Lulung lantas bertekad untuk rutin mendatangi KPK, menanyakan perkembangan pengusutan kasus itu. Lulung mengatakan bahwa dia tidak ingin ada konspirasi. (Baca: Lulung Sebut Ada Konspirasi Kekuasaan soal Temuan KPK pada Kasus Sumber Waras).

Ahok santai

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai pernyataan KPK.

Basuki pun yakin KPK akan bekerja profesional, termasuk dalam mengusut laporan DPRD terkait pembelian lahan RS Sumber Waras yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tersebut.

"Pasti penyidik akan cek, ada enggak niat jahat di dalam situ. Kedua, ada korupsi enggak? Kerugian negara enggak? Nah KPK akan kerja profesional," kata Basuki beberapa hari lalu.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini mengatakan akan mengikuti proses hukum yang berjalan. (Baca: Ahok: Saya Percaya KPK Kerja Profesional, Kenapa Takut?).

Dia menegaskan bahwa pembelian lahan RS Sumber Waras telah disepakati bersama DPRD DKI Jakarta dan dilakukan sesuai mekanisme.

Menurut Ahok, tidak ada indikasi korupsi dalam pembelian lahan untuk pembangunan rumah sakit kanker tersebut.

"Saya mah santai saja, saya percaya KPK kerja profesional, kenapa takut? Berarti KPK profesional dan saya berterimakasih. Orang saya tidak pernah niat maling, niat saja kagak," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com