Menurut dia, wajar jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap kulit kabel tersebut sebagai sabotase karena jumlahnya yang begitu banyak.
"Kalau dibilang sabotase, ada bukti nyata. Sekarang kulit kabel mungkin sudah (setara) 15 truk, loh. Kalau Gubernur suudzon, wajar karena ada alasannya," ujar Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (2/3/2016).
Sesuai dengan kapasitasnya, Teguh pun memilih untuk tidak memusingkan sumber kulit kabel tersebut. Dia menyerahkan persoalan itu kepada polisi. (Baca: Memburu Biang Keladi Genangan hingga ke Gorong-gorong)
Teguh mengatakan, polisi sudah turun langsung dan meninjau lokasi penemuan kulit-kulit kabel itu.
Selanjutnya, hal yang dapat dikerjakan Pemprov DKI saat ini adalah membersihkan gorong-gorong tersebut.
Setelah rapat bersama Gubernur kemarin, Teguh mengatakan bahwa ribuan petugas akan diturunkan untuk melancarkan aliran air di gorong-gorong itu.
Pegawai harian lepas (PHL) Dinas Tata Air DKI Jakarta juga diturunkan untuk membantu petugas pemeliharaan prasarana dan sarana umum (PPSU) dari kelurahan dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
"Yang bajunya biru-biru itu PHL tata air. Enggak mau kalah, dong, kami dengan PPSU, " ujar Teguh.
Dia mengatakan, Dinas Tata Air DKI memiliki 700 PHL untuk memantau pompa air dan 700 PHL untuk membantu memeriksa gorong-gorong itu. (Baca: Pasukan Oranye Angkut Kulit Kabel dari Selokan hingga Malam Hari)
Dengan bersatu padu seperti itu, Teguh berharap, aliran air gorong-gorong akan lancar sehingga mengurangi genangan di kawasan Ring I.
"Kami punya komitmen, pokoknya kami upayakan Jakarta enggak ada genangan sekaligus untuk mengembalikan fungsi got dan saluran air," ujar dia.