Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpukan Bekas Kabel dari Gorong-gorong Medan Merdeka Selatan Capai 2 Meter

Kompas.com - 04/03/2016, 13:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bungkus kabel yang ditemukan dari gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, kini diamankan di gudang milik Sudin Tata Air Jakarta Pusat.

Bungkus kabel di gudang ini terus bertambah karena proses pengambilan dari gorong-gorong masih berlangsung.

Penjaga Gudang Sudin Tata Air Jakarta Pusat, Sindon (29), mengatakan, sampai dengan Jumat (4/3/2016), total sudah ada 18 truk yang masuk membawa kabel ke gudang ini.

"Kemungkinan masih nambah karena hari ini mungkin ada lagi," kata Sindon di Gudang Sudin Tata Air Jakarta Pusat, Jumat siang.

Dirinya mengatakan, saat ini ketinggian tumpukan bungkus kabel yang ditempatkan di lokasi itu sudah sekitar 2 meter dengan lebar 6 meter.

Sejak pengangkatan yang cuma satu truk pada 24 Februari 2016 saat kali pertama ditemukan, jumlahnya semakin ke sini semakin bertambah.

"Kata yang di lapangan, masih banyak karena proses pengerjaan sampai dengan hari ini masih berlangsung," ujar Sindon. (Baca: Kulit Kabel dari 1 Jenis dan Hanya Ditemukan di Jalan Merdeka Selatan)

Kamis semarin, Sindon melanjutkan, penyidik dari Polda Metro Jaya mendatangi gudang ini. Polisi telah mengambil sampel dan memberi garis polisi di timbunan bungkus kabel yang disimpan di lokasi itu.

"Katanya untuk bahan penyelidikan, jangan dikemana-manakan," ujar Sindon.

Menurut pantauan Kompas.com, gulungan bungkus kabel yang telah berkarat itu diduga berbahan seng.

Garis polisi tampak telah melintangi tumpukan bungkus kabel itu. Kasus temuan ini dalam penyelidikan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Kompas TV Polisi Masih Dalami Kasus Sampah Kabel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com