Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Bungkus Kabel Akan Segera Terkuak?

Kompas.com - 04/03/2016, 20:04 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Kompas TV Pasukan Katak Susur Gorong-Gorong

Menurut Tito, tim ini akan menguak keberadaan bungkus kabel itu.

Membantah

Tim khusus polisi langsung bekerja. Kombes Mujiyono mengatakan, polisi mengantongi bukti bungkus kabel dengan ukuran cukup beragam, antara lain 2,5 cm, 4 cm dan 5 cm. Bukti tersebut juga akan dibandingkan dengan kabel milik Telkom dan PLN karena kedua perusahaan tersebut memasang instalasi kabel di dalam gorong-gorong.

"Kami teliti ini kabel yang naruh siapa. Yang kedua, ini bekas kabelnya siapa. Kemudian, yang ketiga, ini ada bermacam kemungkinan, mengapa ada bekas kabel ada di sini. Bisa saja orang naruh di sini," kata Mujiyono.

Namun sejumlah perusahaan yang punya instalasi kabel dalam gorong-gorong langsung membantah. PT Telkom Indonesia misalnya menyebut bungkus kabel itu bukan milik mereka. GM Telkom Jakarta Pusat Dwi Pratomo Juniarto mengungkapkan, Telkom Jakarta Pusat memakai bungkus kabel 4 cm, 7 cm dan 8 cm.

"Begitu dengar berita ini kemarin, kami bandingkan dengan kabel yang saat ini kita gunakan. Jadi bukan dari kabel yang kami gunakan," ujar Dwi Pratomo Juniarto saat datang langsung ke lokasi penemuan bungkus kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, Telkom memiliki jalur sendiri dalam instalasi kabel.

Humas PLN Disjaya, Mambang Hertadi, menyatakan ciri-ciri bungkus kabel yang ditemukan tak sama dengan milik PLN. Menurut Mambang, diameter bungkus kabel PLN yakni sekitar 10 cm ke atas. Ada pun bungkus kabel yang ditemukan berdiameter sekitar 3 cm hingga 5 cm.

"Belum bisa dipastikan itu kabel PLN. Hasil sampel yang kami dapat dari sana, kupasan kabel itu adalah armor atau pelindung kabel," kata Mambang.

Mirip kabel PLN

Meski PLN membantah, Tito menyebut bungkus kabel yang ditemukan mirip dengan kabel milik PLN.

"Kami bandingkan, gulungan bungkus itu mirip dengan gulungan kabel milik PLN, dan bukan Telkom," kata Tito di Mapolda, Jumat (4/3/2016).

Dari pemeriksaan terhadap pegawai PLN hari ini, polisi menemukan adanya unsur kelalaian. Salah satunya berkaitan dengan dibiarkannya kabel jika sudah tak terpakai.

"Menurut keterangan PLN, kabel-kabel di bawah tanah memang ada yang tidak digunakan, dan (mereka) membuat jaringan baru. Nah, jaringan lama ini tidak diangkat," kata Tito.

Hingga kini, ia mengaku penyidik belum menemukan unsur sabotase sebagaimana dituduhkan Ahok terkait dengan temuan bungkus kabel itu.

Kompas TV Teka-teki Sampah Kabel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com