Sudah beberapa jenis pemilihan umum di berbagai daerah, dia ikuti. Pada tahun 2010, Hasnaeni pernah menjadi bakal calon wali kota Tangerang Selatan dengan menggandeng Saiful Jamil.
Namun, di pertengahan jalan, bakal calon wakilnya mengundurkan diri. Pada akhirnya, Hasnaeni batal mendaftar menjadi calon wali kota Tangerang Selatan.
Gagal di Tangerang, Hasnaeni tidak menyerah dan kembali mencoba peruntungan untuk maju dalam Pilkada DKI 2012.
Awalnya, Hasnaeni percaya diri melenggang di bursa cagub dengan mengandalkan dukungan dari 25 partai koalisi non-parlemen atau partai-partai kecil yang tidak mendapat kursi di parlemen.
Namun, dia kembali gagal mendaftar ke KPUD DKI. Kejadian itu sempat ramai karena Hasnaeni merasa tertipu oleh partai pendukungnya.
Dia menuding mereka telah menipunya dan berbalik arah dengan mendukung pasangan calon lain, Alex Noerdin dan Nono Sampono.
Singkat kata, impian Hasnaeni ikut bertarung dalam Pilkada DKI 2012 kandas.
Belum juga menyerah, Hasnaeni kembali mencoba mengikuti pemilihan legislatif untuk menjadi anggota DPR RI pada tahun 2014. Namun, Hasnaeni gagal memperoleh dukungan yang cukup.
Kini, beberapa partai politik sudah mulai mempersiapkan diri untuk Pilkada DKI 2017. Seakan tidak mau ketinggalan, Hasnaeni kembali muncul dengan membawa niat untuk menjadi DKI 1.
Mengapa dia tidak berhenti mencoba?
"Saya tidak pernah menyerah meski gagal berkali-kali karena saya ingin masyarakat merasa sejahtera dan memperkecil jurang kesenjangan sosial," ujar Hasnaeni di Tebet, Jakarta, Minggu (6/3/2016).
Meski terdengar klise, dia mengaku itulah alasan sesungguhnya. Dia memiliki mimpi agar masyarakat bisa memiliki akses mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.
Dia juga ingin agar orang yang sakit bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang mudah dan murah, bahkan kalau perlu gratis.
"Saya ingin membuat Jakarta menjadi ibu kota yang sesungguhnya," ujar dia.
Semakin dia gagal, Hasnaeni mengaku semakin dia belajar dari kegagalan itu. Dia kini sudah menyewa empat konsultan untuk menyusun strategi pendekatan kepada masyarakat.
Selain belajar dari kegagalannya sendiri, Hasnaeni mengaku belajar dari kesalahan petahana juga.
Dia mengombinasikan itu semua menjadi kekuatannya untuk bersaing di pilkada. "Saya melakukan pendekatan emosional ke warga karena saya tahu mereka enggak suka pemimpin yang keras," kata dia.
"Tegas itu bukan berarti kita harus maki-maki orang dan bentak kepala dinas. Semua enggak mesti pakai marah-marah, saya saja enggak suka dimarahin," ujar dia.
Hasnaeni merupakan kader Partai Demokrat yang berkeinginan menjadi cagub dalam Pilkada DKI 2017.
Beberapa kali, dia sudah diundang dalam kegiatan-kegiatan partai politik. Namun, sampai saat ini belum ada partai yang menyatakan ingin mengusungnya, bahkan Partai Demokrat sekalipun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.