Selain nama bakal calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama, nama-nama lawan Basuki sudah mulai mengerucut menjadi beberapa nama saja.
Tidak hanya diisukan maju, mereka juga mengaku siap bersaing dengan pria yang akrab disapa Ahok tersebut.
Kompas.com mencatat, ada empat nama tokoh yang mulai ramai diperbincangkan di media massa belakangan ini, yaitu sebagai berikut:
1. Sandiaga Uno
Sejak awal September 2015, nama pengusaha Sandiaga Uno santer dikabarkan akan maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Saat itu, gambar wajah Sandi beredar di media sosial berikut tulisan "Sandiaga Uno for DKI 1".
Selain itu, sempat ada gambar Sandi yang disandingkan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana atau Sani.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menceritakan, keputusan untuk maju dalam Pilgub DKI 2017 tidak lepas dari saran seorang Prabowo Subianto.
Sandi mengaku masih ingat saran Prabowo yang membuatnya yakin maju menjadi bakal calon DKI 1 setelah sebelumnya sempat ragu untuk bersaing dengan Basuki.
"Kalau di perusahaan, hanya bisa membantu 30.000 orang. Kalau terjun politik dan bisa mengambil keputusan publik, bisa membantu jutaan orang," kata Sandi menirukan saran dari Prabowo, Selasa (1/3/2016) lalu.
Sandi juga mendapatkan dukungan dari ibunya.
Kedua hal itu membuat dia semakin yakin untuk mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Jakarta.
Untuk melawan Basuki, Sandi akan "menjual" konsep tentang masyarakat Jakarta yang mempunyai soul. (Baca: Sandiaga Uno: Jakarta Punya "Soul")
Soul yang dimaksud adalah penduduk Jakarta sebagai human capital dan berguna dalam rangka membangun kota Jakarta.
Pemikiran tentang human capital ini, dengan kata lain, pemerintah melibatkan warga dalam perencanaan pembangunan.
Sandi mengatakan, ia tidak hanya mengedepankan pembangunan fisik.
Jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, dia ingin fokus dalam hal memberdayakan masyarakat dan melibatkan partisipasi mereka dalam semua aspek pembangunan.
"Jangan kita bilang Jakarta harus seperti New York atau seperti Beijing. Jakarta is Jakarta," tutur Sandi.
2. Adhyaksa Dault
Nama lainnya, yaitu Adhyaksa Dault, ikut mendeklarasikan diri sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta tahun 2017.
Deklarasi dilakukan dalam acara "Sinergi Tokoh, Sinergi Umat Mendaulat Adhyaksa Dault sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022" di Jakarta, 20 September 2015 lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Adhyaksa bersumpah tidak akan "makan uang haram" jika terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta nanti. (Baca: Adhyaksa Gunakan Ilmu Sun Tzu Hadapi Pilkada DKI)
"Pesan dari almarhum Bapak saya, 'Anakku, kau anak paling tua. Jangan kau makan uang haram supaya kita bisa ketemu di akhirat'. Ini yang saya pegang teguh. Kalau saya diberi amanat, demi Allah tidak akan saya makan sepeser pun uang haram. Itu janji saya," ucap Adhyaksa.
Ia juga mengaku mempunyai program inti yang ditawarkan bagi warga DKI Jakarta, yaitu sembilan manifesto kesejahteraan Jakarta.
Namun, dia belum menjelaskan lebih lanjut tentang program tersebut.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009 itu mengaku menerima dukungan sejumlah tokoh untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
Dia tercatat aktif mengikuti berbagai organisasi dari tahun ke tahun.
Selain itu, Adhyaksa juga menjadi dosen setelah menyelesaikan jabatan menterinya.
3. Yusril Ihza Mahendra
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini sejak awal sudah menunjukkan kemantapannya maju melawan Basuki sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta tahun 2017.
Ia menunjukkannya saat diwawancara oleh Kompas TV, 1 Maret 2016 lalu.
Saat ditanya tentang hasil survei Populi Center terkait persentase popularitasnya yang jauh lebih kecil dibanding Basuki, Yusril menjelaskan, Basuki sudah dua tahun menjabat dan sudah lama berkampanye. (Baca: Saling Sindir "Si Sakti" Ahok dan "Si Hebat" Yusril)
Sementara ia baru saja menyatakan siap maju melawan Basuki pada Pilgub DKI Jakarta mendatang.
Dengan demikian, hal itu tidak bisa dijadikan dasar bahwa ia tidak sebanding dengan Basuki.
Dalam wawancara tersebut, Yusril mengungkapkan sejumlah hal yang akan dilakukannya jika terpilih sebagai DKI 1.
Untuk solusi persoalan akut seperti banjir, sampah, kemacetan, permukiman kumuh, dan pekerjaan di sektor informal, Yusril akan mengedepankan pertimbangan kemanusiaan dan hukum ketimbang kekuasaan.
Yusril juga ingin menggagas Jakarta sebagai kawasan yang integral dengan pemerintah pusat, bukan seperti sekarang ini, yaitu sebuah daerah khusus ibu kota.
Melalui konsep itu, jika benar diterapkan, Jakarta bisa jadi dipimpin oleh seorang menteri.
Kemantapannya maju sebagai bakal calon gubernur dikuatkan oleh komunikasi yang telah dilakukan dengan beberapa tokoh, salah satunya Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa waktu lalu.
"Mudah-mudahan dengan Bu Megawati juga bisa terlaksana pertemuan ini karena beliau memegang peranan yang sangat penting dalam proses pencalonan gubernur DKI ini. Dengan tokoh-tokoh yang lain, saya juga akan melakukan pertemuan-pertemuan segera, dan saya optimistis tentang hal itu," sebut Yusril.
4. Ahmad Dhani
Musisi Ahmad Dhani mengaku mendapat mandat dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk maju dalam bursa pencalonan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 mendatang.
Menurut Dhani, ia tidak mencalonkan diri, tetapi dimasukkan oleh Partai Gerindra ke daftar bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Meski bukan atas dasar keinginannya sendiri, Dhani menyatakan siap maju berkompetisi dengan bakal calon gubernur lainnya.
Bahkan, pentolan band Dewa 19 ini menjanjikan gaji tinggi bagi pengurus RT dan RW jika dirinya terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta. (Baca: "Rakyat Terhibur, Rakyat Tidak Lapar, Rakyat Tidak Susah")
"Untuk RT dan RW, kita mau coba, asumsinya setiap ketua RT dan RW digaji Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per bulan," ujar Dhani, Minggu (6/3/2016).
Tujuan dari ide itu adalah untuk memacu kinerja para pengurus RT dan RW di Jakarta.
Dhani juga meyakini bahwa warga Jakarta harus terbebas dari kesusahan.
Dalam visi dan misinya, ia mengatakan, rakyat harus terhibur, tidak lapar, dan tidak hidup susah. Warga Jakarta juga akan diupayakannya mendapatkan pendidikan dari kota-kota lain.
"Punya mental seni budaya yang kuat, lebih pintar agamanya dari kota-kota yang lain," tutur dia.
Terlepas dari empat nama tokoh di atas, tidak menutup kemungkinan akan ada nama lain lagi yang mengisi bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta 2017.
Terhadap keempat nama itu pula, dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Basuki menilai, para tokoh tersebut sebagai orang yang hebat dan pintar.
Mulai dari pengusaha, birokrat, hingga seniman ternama akan menghiasi pemilihan gubernur, awal tahun depan.
Di antara mereka yang serius maju sebagai calon gubernur, masih banyak pekerjaan membenahi Jakarta.
Para kandidat bakal calon gubernur akan adu strategi, visi-misi, dan meyakinkan warga DKI Jakarta untuk memilih pemimpin yang akan membawa mereka lima tahun ke depan, 2017 hingga 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.