Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Gerindra Ikut Kumpulkan 2 Juta KTP untuk Cagubnya

Kompas.com - 14/03/2016, 07:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski berbentuk partai politik, tim penjaringan Partai Gerindra ikut melakukan pengumpulan dukungan data KTP seperti yang dilakukan calon independen.

Target dukungan yang ditentukan pun lebih banyak dua kali lipat dari yang dikumpulkan relawan Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok.

"Saya sedang menyiapkan dukungan buat cagub Gerindra sebanyak 2 juta KTP," ujar Ketua Tim Penjaringan Partai Gerindra Syarif ketika dihubungi, Minggu (13/3/2016).

Lantas, untuk apa dukungan KTP tersebut?

Syarif mengatakan partainya mengumpulkan KTP untuk memperkuat jaringan dukungan serta memperkuat mesin partai. Syarif mengatakan 2 juta orang yang mengumpulkan KTP ini akan membantu Partai Gerindra untuk memenangkan calon yang nanti akan diusung.

Mereka akan menjadi tambahan kekuatan untuk Gerindra di luar kader yang sudah dimiliki.

"Untuk bahan pemetaan dukungan dan data calon saksi juga penggerak suara," ujar Syarif.

Selain itu, cara ini sekaligus menjadi salah satu sosialisasi Partai Gerindra dalam mengenalkan cagub-cagubnya. Syarif mengatakan pengumpulan KTP ini akan dilakukan oleh kader Partai Gerindra yang berada di tingkat ranting dan cabang.

"Jadi akan dilakukan oleh mesin partai kita dari tingkat ranting sampai cabang serta kader lainnya berjumlah sekitar 64 ribu orang," ujar dia.

Sebelum Partai Gerindra, pihak yang lebih dulu mengumpulkan KTP adalah Ahok (sapaan Basuki) melalui relawannya, Teman Ahok.

Kemudian ada juga Abraham Lunggana melalui komunitasnya bernama Jaringan Suka Haji Lulung. Yusril Ihza Mahendra juga berniat mengumpulkan KTP dari masjid ke masjid.

Kompas TV Persaingan Calon Gubernur DKI Memanas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Megapolitan
Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Megapolitan
Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com