Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Korupsi Kali Pesanggrahan Direkomendasikan Dilimpahkan ke Bareskrim

Kompas.com - 15/03/2016, 18:40 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidikan kasus korupsi normalisasi Kali Pesanggrahan direkomendasikan dilimpahkan ke Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dit Tipikor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Polri.

"Hasil gelar perkara, direkomendasikan dilimpahkan ke Bareskrim," kata Kasubdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Ferdy Irawan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).

Ferdy tak mau menjelaskan alasan pelimpahan. Namun, ia menyebut dengan pelimpahan, kasus tersebut segera bisa ditelusuri lebih jauh.

"Ada DPO (MR) belum ketangkap. Harus ditangkap," lanjut Ferdy.

Terakhir kali, pelimpahan kasus korupsi dari Polda Metro Jaya ke Dit Tipikor Bareskrim Mabes Polri yakni terkait korupsi pengadaan UPS pada tahun 2015 lalu. Saat itu, Polda Metro Jaya belum menetapkan tersangka terkait kasus UPS. Kabag Penum Mabes Polri Kombes Rikwanto saat itu mengungkapkan alasan pelimpahkan kasus UPS.

"Alasan pelimpahan adalah mengingat ke depan penyidik akan banyak lagi melakukan pemeriksaan di lingkungan eksekutif dan legislatif Pemprov DKI Jakarta," kata Rikwanto, Jakarta, Jumat (19/3/2015).

"Dan ini bisa menjadi hambatan psikologis bagi penyidik, mengingat satu kemuspidaan sehingga kemudian ditangani oleh penyidik Bareskrim," lanjut Rikwanto.

Setelah dilimpahkan, Bareskrim menetapkan empat tersangka, dua dari Pemprov DKI Jakarta dan dua lagi dari anggota DPRD DKI Jakarta. Kendati demikian, untuk kasus korupsi normalisasi Kali Pesanggrahan, Ferdy tak mau menjelaskan lebih jauh.

Saat ini timnya masih mempersiapkan berkas pelimpahan.

"Nanti Subdit II Tipikor Mabes Polri yang tangani," sambung Ferdy.

Polisi sudah menetapkan lima tersangka terkait kasus yang merugikan negara sebesar Rp 32 miliar tersebut. Para tersangka itu berinisial MD, HS, ABD, JN, dan MR. MD berperan membuat dokumen kepemilikan tanah palsu, HS penyandang dana, dan ABD serta JN mengaku sebagai pemilik tanah.

ABD dan JN sudah meninggal dunia, sementara MR masih dicari. Pengerjaan tersebut lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi DKI Jakarta sebanyak Rp 32.802.128.900.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Megapolitan
Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Megapolitan
Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Megapolitan
Ini Biang Kerok Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Ini Biang Kerok Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Megapolitan
Sistem Imigrasi Sempat 'Down', Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Sistem Imigrasi Sempat "Down", Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Megapolitan
Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Megapolitan
Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi 'Ketemu' Grup Kpop Seventeen

Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi "Ketemu" Grup Kpop Seventeen

Megapolitan
Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Megapolitan
Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Megapolitan
Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Megapolitan
Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Megapolitan
Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Megapolitan
Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Megapolitan
Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com