Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ancam Pecat Direksi PT MRT Jakarta

Kompas.com - 21/03/2016, 17:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan memecat direksi PT MRT Jakarta.

Sebab, menurut dia, PT MRT Jakarta kurang melakukan pengawasan terhadap pengerjaan proyek infrastruktur transportasi massal berbasis rel tersebut.

"MRT itu judulnya kalian (direksi PT MRT Jakarta) kurang kontrol sama pengabaian. Enggak bisa kalian membiarkan konsultan dan kontraktor kerja seenaknya," kata Basuki di Balai Kota, Senin (21/3/2016).

Basuki mengaku tahu sejak akhir tahun lalu mengenai kesalahan kontraktor serta konsultan proyek MRT Jakarta.

Oleh karena itu, dia minta tahun ini tidak ada lagi keterlambatan pengerjaan infrastruktur, contohnya ketika akan menurunkan tunnel boring machine (TBM) di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Di situ banyak rutinitas pipa PAM, harus diberesin dari sekarang. Jangan nanti sudah turun bor, alasannya terlambat karena utilitas," kata Basuki.

Dia menyebut PT MRT Jakarta harus menunggu serta mengawasi pekerjaan kontraktor.

Jangan sampai, kata dia, kontraktor memasang pipa atau melakukan pekerjaan di tempat yang salah. (Baca: Menurut Ahok, Kesalahan Kontraktor Asal Jepang Sebabkan Molornya Pengoperasian MRT).

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini mengibaratkan direksi PT MRT Jakarta seperti baby sitter atau penjaga bayi yang lalai.

"Saya kasih perumpamaan, kalau kamu punya bayi dan kamu kasih ke baby sitter, terus bayi kamu sudah kena gizi buruk dan baby sitter-nya kena sanksi, dipecat, kalau perlu dipenjarakan, tetapi anak kamu sudah tewas, apa gunanya?" ujar Basuki.

"Makanya, saya bilang ini enggak bisa, kalau enggak ditungguin. Apa saya yang harus tungguin teknis MRT? Kalau enggak, ya saya akan ganti itu (direksi PT MRT Jakarta), masa saya yang harus urusin teknis MRT," kata dia.

Sebelumnya, Basuki menyebut pengoperasian MRT kemungkinan terlambat karena belum rampungnya pembebasan jalur layang.

Selain pembebasan jalur layang yang belum rampung, pengoperasian MRT diperkirakan terlambat dari target karena adanya kesalahan teknis yang dilakukan kontraktor asal Jepang.

"Ada kemarin kontraktor agak ngaco sudah saya keluarin. Kontraktor yang dari Jepang enggak benar juga, katanya ada 57 green box yang salah cetak," kata Basuki, Jumat (18/3/2016).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com