JAKARTA, KOMPAS.com — CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengingatkan para driver agar tidak tersulut emosi dan terlibat aksi kekerasan. Imbauan ini terkait niat beberapa driver Go-Jek yang ingin melakukan aksi pembalasan terhadap sweeping yang dilakukan sopir angkutan umum hari ini.
Nadiem mengatakan, dia akan membantu pihak kepolisian untuk mengusut oknum yang berbuat kekerasan, bahkan jika dilakukan oleh pengendara Go-Jek sendiri.
"Saya akan membantu menindak semua pelaku kekerasan, termasuk kalau dilakukan mitra Go-Jek," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Selasa (22/3/2016).
Nadiem mengaku sedih melihat pengendara Go-Jek menjadi korban kekerasan sopir taksi. Namun, dia tidak ingin ada pembalasan. Dia mengingatkan para pengendara untuk tidak tersulut.
Ikut melakukan kekerasan sama saja tidak memedulikan diri sendiri dan keluarga. Nadiem mengingatkan akan rasa bangga yang sedianya dimiliki pengemudi Go-Jek sebagai bagian dari karya anak bangsa.
Menurut Nadiem, pengemudi Go-Jek sedianya menghindari kekerasan apabila ingin menjadi pahlawan terkait aksi unjuk rasa ini. (Baca: Pengemudi Go-Jek: Sopir Taksi yang Mulai Duluan, Kita Enggak Bisa Diam Saja )
Nadiem mengingatkan para pengemudi Go-Jek mengenai jasa-jasa mereka ketika Jakarta menghadapi teroris. Seharusnya, kata Nadiem, untuk itulah Go-Jek ada.
"Nama Go-Jek berkibar Merah Putih sejak kita berdiri. Saat ada terorisme, kami membantu mengungsikan orang. Saat Jakarta banjir, kami ada untuk masyarakat. Janganlah nama tersebut dinodai dengan kekerasan," ujar Nadiem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.