Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Go-Jek Jadi Tersangka Provokator "Sweeping" Sopir Taksi

Kompas.com - 24/03/2016, 18:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polres Metro Jakarta Barat menangkap satu tersangka provokator dalam bentrokan antara pengemudi ojek online dan sopir taksi di daerah Jakarta Barat yang terjadi pada Selasa (22/3/2016).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Didik Sugiarto mengatakan, YS (23) yang merupakan pengemudi Go-Jek itu ditangkap di kawasan Jakarta Barat.

YS diduga melakukan provokasi terhadap pengemudi Go-Jek lainnya melalui media sosial WhatsApp, yang mengajak melakukan penyerbuan.

"Kami mendapatkan dua handphone yang berisi ujaran yang mengandung kebencian dan kejahatan," kata Didik di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (24/3/2016).

Ajakan tersebut seperti melakukan sweeping terhadap sopir taksi dan membawa senjata tajam. (Baca: Go-Jek Serahkan Pengemudinya jika Terbukti Terlibat Aksi Destruktif)

Sebelumnya, Polres Jakarta Barat menangkap 18 orang terduga provokator terkait aksi unjuk rasa sopir angkutan umum.

Mereka sudah diperiksa. Dari pendalaman hasil pemeriksaan, Polres Jakbar menetapkan YS sebagai tersangka. 

Kendati demikian, menurut Didik, terbuka kemungkinan ada tersangka baru dari hasil pendalaman saksi dan bukti yang diperoleh polisi. 

"Tidak menutup kemungkinan ada tersangka lainnya," kata Didik.

Dalam bentrokan yang terjadi di daerah Tomang, Slipi, dan daerah Jakarta Barat lainnya, lima unit taksi mengalami kerusakan. (Baca: Manajemen Go-Jek Akan Tindak "Driver" yang Lakukan Kekerasan)

Adapun tersangka YS dijerat Pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45 Ayat 2 UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan Pasal 160 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama enam tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com