Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Pendamping Ahok di Bawah Lulung

Kompas.com - 30/03/2016, 15:52 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Heru Budi Hartono sebagai bakal calon wakil gubernur ternyata tak begitu tenar di mata warga Jakarta.

Dari hasil survei Charta Politika, elektabilitas Heru berada di posisi keempat dengan perolehan 7,5 persen.

Tiga teratas diduduki oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat 11,8 persen, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad 10 persen, dan Abraham Lunggana "Lulung" sebanyak 7,5 persen.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, posisi wakil gubernur tidak terlalu menentukan elektabilitas pada pilkada. Posisi wakil dianggap sebagai pelengkap.

"Hampir di seluruh pilkada, elektabilitas wagub memang tidak dominan," kata Yunarto saat rilis survei "Siapa Berani Lawan Ahok?" di kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).

Contohnya dari pemilihan Ahok kepada Heru. Menurut Yunarto, Heru dipilih Ahok bukan karena elektabilitas, melainkan bagian dari kinerja Heru selama ini di Pemprov DKI Jakarta.

"Ahok menganggap Heru bekerja secara baik dan mau mengubah mindset orang tentang PNS (pegawai negeri sipil) yang dianggap buruk. Jadi bukan karena faktor elektabilitas," ungkap Yunarto.

Pengumpulan data survei dilakukan Charta Politika pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan metode kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan di DKI Jakarta.

Survei ini menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan setelah Ahok mengumumkan bakal calon wakil gubernurnya, Heru Budi Hartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com