Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata TransNusa soal Tabrakan dengan Batik Air di Halim

Kompas.com - 05/04/2016, 05:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Kompas TV Pesawat Batik Air Gagal Take Off & Terbakar

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 dengan nomor registrasi PK-LBS dan pesawat TransNusa jenis ATR 42 seri 600, bertabrakan di landasan Bandar Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/4/2016). Bagaimana tanggapan TransNusa terkait kecelakaan ini?

Presiden Direktur PT TransNusa Air Services Juvenile Jodjana mengatakan, pesawat ATR-nya sedang dalam bergerak untuk pindah ke parkir selatan bandara.

"Pesawat ATR kami sudah selesai, sedang towing untuk pindah ke tempat parkir selatan," kata Juvenile, saat konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (5/4/2016) dini hari.

Dalam konferensi pers itu hadir Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprastyo, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto, Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya, Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait, otoritas bandara dan pejabat lainnya.

Juvenile melanjutkan, pihaknya menunggu hasil penyelidikan KNKT mengenai kecelakaan ini. Namun, pihaknya mengklaim pemindahan pesawat telah melalui prosedur.

"Kita harus tunggu investigasi dulu," ujarnya. (Baca: Ini Kronologi Tabrakan Batik Air dan TransNusa di Bandara Halim )

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Suprastyo mengatakan, tabrakan terjadi saat pesawat ATR hendak towing menuju apron selatan Bandara Halim. Belum dijelaskan secara rinci terjadi kesalahan di mana, namun tabrakan tak dapat dihindari antar kedua pesawat.

"Kerusakan yang terjadi pesawat Boeing Batik ujung sayap kiri patah dan pesawat ATR seri 600 ujung sayap kiri dan ekor yang horizontal (juga) patah," kata Suprastyo.

Pesawat Batik Air yang bertabrakan, lanjutnya, memuat total 49 penumpang dengan rincian 48 dewasa dan satu anak, ditambah tujuh orang kru termasuk dua awak kokpit. Sementara ATR yang terlibat tabrakan, dalam keadaan kosong.

"TransNusa dalam keadaan kosong yang sedang dipindahkan menuju ke apron selatan, yang diawaki dua teknisi di dalam pesawat dan dua teknisi yang ada di towing," ujarnya.

Seluruh penumpang pesawat selamat, namun mengalami syok. Setelah kejadian pukul 20.00 bandara ditutup hingga pukul 24.00. Pihaknya bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menyelidiki penyebab kecelakaan.

Semua pihak terkait, termasuk petugas air traffic control (ATC) baru akan dimintai keterangan Selasa pagi. Ketua KNTK Soerjanto, mengamininya. Tim KNKT sedang melakukan pengumpulan data. Pihaknya menyatakan terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan dua pesawat tersebut.

"Kami belum analisa, kalau ditanya kami masih dalam tahap pengumpulan, kami kumpul semua black box besok kami akan download untuk keterangan data-data di kedua pesawat tersebut, dan besok kami kembali ke Halim ambil data dari tower dan petugas lainnya," ujar Soerjanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com