Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-tabrakan, Penumpang Batik Air Diberangkatkan Menggunakan Pesawat Cadangan

Kompas.com - 05/04/2016, 14:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tabrakan pesawat yang terjadi antara anak usaha Lion Air, yakni Batik Air Boeing 737-800, dan pesawat ATR reg PK-TNJ di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/4/2016) malam, dipastikan tak menimbulkan korban jiwa.

Presiden Direktur Lion Group Edward Sirait mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab penuh terhadap semua kewajiban yang menjadi hak penumpang. Adapun semua penumpang yang berjumlah 49 orang serta tujuh awak kabin dalam kondisi selamat.

"Tidak ada yang cedera, semua penumpang langsung kami evakuasi ke terminal," kata Edward di Lion Group Tower, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016).

Edward menuturkan, dari semua penumpang, ada 33 penumpang yang tadi pagi telah diberangkatkan dari Cengkareng menuju Makassar menggunakan pesawat cadangan. Setelah itu, ada enam penumpang lainnya yang akan diberangkatkan menuju Makassar dari Bandara Halim Perdanakusuma.

Sementara itu, 10 penumpang lainnya memutuskan untuk membatalkan penerbangan tersebut.

"Kami inapkan mereka di hotel, ada yang sudah berangkat, tetapi ada juga yang membatalkan. Itu pilihan penumpang, tetapi kami akan refund sepenuhnya," kata Edward.

Edward mengatakan, pesawat Boeing 737-800 tersebut akan diparkir dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Selain itu, Batik Air juga memiliki enam pesawat cadangan yang disiapkan untuk menggantikan pesawat yang rusak tersebut.

"Jadi, tidak akan mengganggu penerbangan Batik Air," kata Edward.

Sebuah pesawat terbang milik Batik Air jenis Boeing 737-800 reg PK-LBS bertabrakan dengan pesawat TransNusa jenis ATR reg PK-TNJ, Senin sekitar pukul 19.55 WIB. Kecelakaan ini terjadi di runway Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Akibat kecelakaan itu, sayap pesawat Batik Air rusak dan TransNusa mengalami rusak parah di bagian ekor. Jadwal penerbangan komersial dari Halim juga sempat ditutup selama beberapa jam.

Kompas TV Kronologi Singkat Tabrakan Batik Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com