Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Tiru Konsep Agung Podomoro dalam Penataan Pasar Ikan

Kompas.com - 11/04/2016, 12:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memastikan, kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, akan ditata. Ia berjanji akan mendirikan sebuah sentra pelelangan ikan dan pedagang kaki lima (PKL) yang konsepnya menyerupai Green Bay Pluit, sebuah superblok yang diketahui dibangun PT Agung Podomoro Land (APLN).

"Kami mau bangun kayak Green Bay, ini buat nelayan, rakyat kecil, dan PKL," kata Ahok di Balai Kota, Senin (11/4/2016).

Presiden Direktur APLN Ariesman Widjaja tertangkap tangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada akhir Maret lalu setelah menyerahkan sejumlah uang yang diduga sebagai uang suap kepada Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi. Dugaan suap itu diduga terkait dengan rencana reklamasi Teluk Jakarta. Dalam proyek reklamasi itu, APLN ikut terlibat. Ariesman, Sanusi, dan seorang karyawan lain dari APLN kini telah ditahan KPK.

Adapun penertiban permukiman liar di Pasar Ikan telah dimulai sejak Senin pagi. Ahok memastikan, Pemerintah Provinsi DKI sudah menyiapkan unit-unit rumah susun untuk warga yang ber-KTP DKI.

Menurut Ahok, tanggul laut akan dibangun di kawasan Muara Baru, yang tak jauh dari Pasar Ikan, untuk mencegah banjir rob.

"Kami mau teruskan (tanggulnya) sampai Pelabuhan Nizam Zachman. Itu 10-12 hektar lahan. Saya juga mau bersihkan seluruh Waduk Pluit yang sisi Pasar Ikan ini. Pokoknya, Luar Batang mesti menyatu dengan Muara Baru," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com