Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan Warga Pasar Ikan pada Penertiban Permukimannya

Kompas.com - 11/04/2016, 18:00 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan tak biasa terlihat di salah satu rumah bertingkat dua di RT 2, RW 4, Penjaringan, Jakarta Utara.

Di teras rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya tersebut terlihat serakan selebaran kampanye dari calon-calon legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Selebaran dan DVD kampanye Jokowi-Ahok saat mencalonkan diri menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2012, juga berserakan di rumah tersebut.

Beberapa warga enggan memberitahu identitas pemilik rumah bercat putih itu. Bahkan, warga yang tinggal di sebelah rumah tersebut mengaku tak mengenal pemilik rumah.

Ketika dicari tahu lebih dalam, seorang warga menceritakan bahwa rumah tersebut dimiliki oleh Edi Suwanto. Menurut penuturan warga tersebut, Edi merupakan seorang kader PDI-P.

Edi jugalah yang menjadi tim sukses Jokowi-Ahok di RW 4, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Dulu waktu Jokowi-Ahok 'nyalon', dia yang gencar kampanye, bilang kalau pilih mereka rakyat bakal sejahtera, jadinya sekarang masyarakat kesal sama dia," kata warga tersebut, kepada Kompas.com, Senin (11/4/2016).

(Baca: Pengalaman Terindah Bung Karno di Pasar Ikan )

Warga tersebut juga mengatakan, bahwa Edi jugalah yang meminta kepada warga untuk mau dipindahkan ke rusun sewa sederhana yang telah disiapkan oleh Pemprov DKI.

"Dia juga itu yang bujuk-bujuk warga supaya mau pindah. Jadi imbalannya dia dapat dua rumah susun kalau bisa bawa warga ke sana;" ujarnya.

Tapi, warga yang menolak menyebutkan namanya itu mengaku tidak tahu kemana Edi pindah. Edi ia sebut telah pindah sejak sepekan lalu ketika surat peringatan oleh Pemda Jakarta Utara mulai disebar kepada warga Pasar Ikan dan Luar Batang.

Terkait dengan penertiban, warga sangat kesal terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena dianggap mengingkari janji untuk mensejahterakan warga DKI saat kampanye menjadi calon wakil gubernur lalu.

Kini, baik rumah Edi maupun seluruh rumah warga RW 4 telah rata dengan tanah. Hanya tersisa puing bangunan yang saat ini telah dibersihkan.

Meski kesal dan marah, namun warga RW 4 tak bisa berbuat banyak, ratusan bangunan tetap dibongkar, penertiban tetap dilakukan.

Sebagian warga Pasar Ikan kini telah direlokasi ke rusunawa Rawa Bebek, di Cakung, Jakarta Timur.

Kompas TV Penggusuran Dilakukan Dengan 10 Alat Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com