Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklamasi Pantai Utara Diprediksi Akan Tenggelamkan Jakarta

Kompas.com - 12/04/2016, 08:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Daerah (DD) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta, Moestaqim Dahlan, memprediksi reklamasi di pantai utara Jakarta akan menenggelamkan Ibu Kota.

Ia mengungkapkan hal itu pada program acara Aiman, Kompas TV, Senin (11/4/2016) malam.

"Reklamasi Teluk Jakarta dilakukan, 30-50 tahun ke depan akan menenggelamkan DKI Jakarta. Karena kita lihat bentang alamnya diubah, berubah bentang alam pasti bencana ekologi terjadi," kata Moestaqim.

Reklamasi laut akan mewujudkan sebuah kota baru. Namun kota baru itu, menurut dia, akan menenggelamkan kota lama. Ia menyebut struktur ekologi Jakarta berbeda dengan Singapura maupun Qatar yang berhasil melakukan reklamasi.

"Ketika daerah hulu dibangun, luapan banjir lebih besar. Karena aliran dari 13 sungai masuk ke lautnya terhambat. Belum lagi air laut yang naik, karena lebih tinggi, maka (air laut) akan naik ke daratan," kata Moestaqim.

Dia juga menyebut pengembang mengambil material dan pasir secara ilegal untuk membangun pulau. Awalnya, mereka mengambil material dari Banten. Tetapi warga setempat menolaknya. Mereka lalu mengambil material dari Bangka Belitung. Warga di sana juga sudah menolak materialnya diambil.

Alternatifnya, pengembang mengambil pasir di Teluk Jakarta. Akibatnya, 40 pulau tidak berpenghuni di Kepulauan Seribu tenggelam.

"Reklamasi juga membuat air keruh, terumbu karang hilang, biota laut tidak ada lagi, dan ikan-ikan menghilang. Artinya, reklamasi Teluk Jakarta sangat merugikan," kata Moestaqim.

Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut reklamasi  akan menghasilkan tambahan daratan seluas 5.100 hektare atau lebih besar dari luas wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Lahan hasil reklamasi akan terbagi menjadi 17 pulau yang terbentang di pantai utara Jakarta. Ke-17 pulau itu dibagi menjadi tiga kawasan. Kawasan barat untuk pemukiman dan wisata. Kawasan tengah untuk perdagangan jasa dan komersial. Sedang kawasan timur untuk distribusi barang, pelabuhan, dan pergudangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com