Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siswi SMK yang Bertemu Pengemudi Ojek "Online" Eksibisionis

Kompas.com - 12/04/2016, 20:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga siswi SMK melaporkan pengalaman buruk yang mereka alami kepada Polda Metro Jaya, Selasa (12/4/2016). Ketiga siswi ini mengaku  bertemu dengan pria yang menunjukkan kelaminnya di hadapan mereka.

Salah satu dari tiga siswi ini, M, mengaku tiga kali mengalami pengalaman tidak menyenangkan tersebut. Sementara itu, dua siswi lainnya, yakni I dan PM, mengaku pernah satu kali ditunjukkan kelamin pria.

M mengaku pertama kali mengalami kejadian ini ketika menunggu kendaraan di seberang Halte Kartika Chandra, Jalan Gatot Soebroto, satu bulan lalu, atau saat hendak berangkat sekolah.

Ketika itu, ada seorang pria memberhentikan motor di trotoar. Pria tersebut lalu membuka resleting celananya dan memainkan alat kelaminnya di hadapan M.

 
Pengemudi Ojek Online

Peristiwa kedua terjadi kurang lebih dua pekan lalu di kolong Jembatan Semanggi. Saat itu, M tak sendirian, tetapi bersama I dan PM. Mereka baru pulang olahraga sore di Gelora Bung Karno.

Saat mereka sedang menunggu angkutan umum, mendadak seorang pengemudi ojek online memberhentikan motornya di depan mereka. Pengemudi ojek itu lalu membuka celananya hingga kelaminnya terlihat. Melihat aksi pengemudi ojek ini, ketiga siswi SMK itu pun lari.

"Kita tahu dia ojek online karena jaketnya itu dia pakai saat memperlihatkan alat kelaminnya," kata PM di Polda Metro Jaya, Selasa.

Peristiwa terakhir kembali dialami M, di depan Halte Kartika Chandra, pagi tadi. Lagi-lagi, pengalaman buruk itu dialami M ketika hendak pergi sekolah. Saat itu, seorang pria mengemudikan motornya dengan perlahan. Jaraknya amat dekat dengan tempat M berdiri.

Si lelaki itu rupanya mengendarai motor sambil membuka separuh celananya, lalu memainkan kelaminnya. M pun kesal melihat hal itu untuk ketiga kalinya. Ia lalu mencatat nomor polisi motor tersebut.

Kemudian, M melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya bersama dua temannya. Namun, laporan mereka tidak bisa diproses karena siswi SMK ini tidak didampingi orangtuanya. Ketiganya harus didampingi orangtuanya karena masih di bawah umur.

"Kalau besok mama mau dampingi, saya akan laporan," kata M yang menyebut nomor polisi pria kelainan jiwa itu adalah B 4023 TEU.

M pun berjanji, apabila ada pria yang melakukan hal serupa, maka dia akan mengambil videonya lalu mengunggahnya di Youtube.

(Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com