"Jika ketiga zona sudah selesai, kawasan ini terintegrasi sebagai kawasan wisata bahari," ujar Teguh.
Dermaga perahu nelayan dan dermaga kapal wisata pun saling terhubung. Dermaga itu adalah Dermaga Pasar Ikan, Dermaga Kali Adem di Kamal Muara, dermaga apung di Kepulauan Seribu yang masih disiapkan, serta dermaga apung di Teluk Naga, Tangerang, Banten, yang kini dalam proses negosiasi antara Pemprov DKI dan Pemkab Tangerang.
"Dermaga-dermaga ini akan menjadi dermaga penyangga dermaga internasional di kawasan Green Bay, Pluit," tutur Teguh.
Setelah revitalisasi pertama di Pasar Ikan separuh jalan, lanjut Teguh, akan dilakukan revitalisasi tahap kedua di sekitar Masjid Luar Batang.
Jika lancar, Pemprov DKI berencana membangun rumah susun sederhana sewa di sekitar Masjid Luar Batang. Seluruh proyek diharapkan selesai tahun ini.
Sebagian warga bertahan
Selasa siang kemarin, 13 ekskavator bekerja meratakan sebagian bangunan dan mengeruk Kali Pakin. Lurah Penjaringan Suranta mengatakan, pihaknya memonitor kegiatan tersebut dan melayani warga yang ingin mengurus administrasi kependudukan serta penempatan di rusunawa. Sudah 322 keluarga yang mengambil kunci rusunawa.
Candrian Attahiyat, pemerhati kota tua sekaligus bagian Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta, menuturkan, langkah revitalisasi mengembalikan kawasan Pasar Ikan seperti dahulu sudah tepat. Sebab, nilai sejarah kawasan ini, tinggi.
"Yang perlu dipastikan adalah Pemprov DKI menghendaki kawasan ini nantinya bakal seperti apa? Perlu dicermati mengenai siapa saja yang bakal diuntungkan dan siapa yang bakal dirugikan," tuturnya.
Candrian menekankan, penataan kawasan cagar budaya juga harus menjamin kelangsungan dan kelayakan hidup warga setempat.
Kini, sejumlah warga mengeluhkan unit rusunawa sementara yang diterima di Rawa Bebek, Jakarta Timur.
Lokasi jauh, ruangan sempit, dan tidak adanya pedagang di sekitar rusunawa menjadi masalah. Fariati (54), yang telah menempati unit Rusun Rawa Bebek, sulit berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Junaedi (38), yang dulu bendahara RT 012, menyampaikan, belasan warganya pulang kampung daripada tinggal di rusunawa.
Selain itu, ada warga yang bertahan di lokasi penertiban dengan memasang tenda. Ini bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah. (WIN/JAL)
-----
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 April 2016, di halaman 27 dengan judul "Pasar Ikan Jadi Sentra Wisata".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.