Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Pejalan Kaki Setuju jika Trotoar Jalan Sudirman Diperlebar, tetapi..

Kompas.com - 20/04/2016, 13:16 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk melebarkan trotoar di Jalan Sudirman hingga 9,5 meter. Hal tersebut disambut baik oleh para pejalan kaki di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Salah satunya Tono (31) salah satu pegawai perusahaan Swasta di kawasan Sudirman, ia sangat setuju jika trotoar di kawasan tersebut diperlebar. Menurutnya itu sangat bermanfaat bagi pejalan kaki yang mrnggunakan trotoar tersebut.

"Kalau warga yang cerdas pasti setuju dengan pelebaran trotoar, ini kan buat kemajuan Jakarta," ujar Tono saat di temui Kompas.com di kawasan Sudirman Jakarta Pusat, Rabu (20/4/2016).

Tono menambahkan, pelebaran trotoar tersebut harus dibarengi dengan konsistensi pemerintah untuk mensterilisasikan trotoar. Menurutnya saat ini trotoar di kawasan tersebut belum nyaman karena masih banyak pedagang dan kendaraan yang parkir di trotoar.

"Tapi pemerintah harus konsisten. Jangan ada lagi pedagang ataupun motor yang parkir sembarangan. Fasilitasnya harus diperbaharui juga seperti lampu jalan agar lebih nyaman," ucapnya. (Baca: Begini Kondisi Trotoar di Jalan Sudirman Saat Ini)

Hal senada juga dikatakan, Ema (27) salah satu pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ia sangat mendukung langkah pemerintah tersebut. Namun ia berharap nantinya jika sudah dilakukan pelebaran trotoar tersebut harus dipastikan hanya untuk pejalan kaki.

"Saya setuju. Tapi kita minta jangan ada pedagang sama tukang ojek yang mangkal di trotoar, kalo tetap masih ada percuma mau dilebarin gimana juga, tetap aja untuk pejalan kaki nya masih sempit," ucapnya.

Hal berbeda dikatakan oleh Dian (25) salah satu pegawai Bank swasta di kawasan tersebut, menurutnya trotoar yang ada sekarang sudah cukup lebar untuk pejalan kaki. Ia berpendapat seharusnya pemerintah cukup melakukan sterilisasi di trotoar tersebut.

"Ini sudah cukup lebar loh kalau hanya dipakai sama pejalan kaki. Ini kan yang buat enggak nyaman dan sempit karena masih ada pedagang sama kendaraan yang parkir," tuturnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, jalur lambat di Jalan Sudirman nantinya akan dihilangkan. Sebagai kompensasi dari penyempitan jalan, Ahok (sapaan Basuki) menjanjikan trotoar yang berada di Jalan Sudirman nantinya akan lebih lebar, diperkirakan mencapai 9,5 meter.

Selain lebar, Ahok menjanjikan di sepanjang pinggir trotoar nantinya akan ditanami pohon untuk menciptakan suasana rindang. Jenis pohonnya kemungkinan sama dengan pohon yang saat ini menjadi pembatas antara jalur lambat dan jalur cepat. (Baca: Pelebaran Jalan dan Trotoar di Sudirman Akan Gunakan Dana dari Pengembang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com