Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Perjalanan Dituduh Tipu Calon Jemaah Umroh hingga Rp 1,4 Miliar

Kompas.com - 22/04/2016, 16:06 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang calon jemaah umroh bernama Ika bersama kuasa hukumnya mendatangi sebuah kantor biro perjalanan haji dan umrah di Jalan Asem Raya, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2016).

Ia menuntut agar uangnya dikembalikan oleh biro perjalanan bernama Djahidin Universal Tours itu karena merasa telah ditipu.

"(Tahun) 2014, bulan Mei kalau gak salah (rencana berangkat). Saya sudah berkali-kali datang. Sudah lima kali ke sini, balikin duit gue, gue mau (berangkat) haji lagi. Tapi gak dibayar-bayar," kata Ika seusai bertemu pihak agen.

Ia hanya beri janji kosong oleh pengelola biro perjalanan itu.

"Ya nanti uangnya ada, tapi gak dibayar, sampai kesal saya. Sampai nangis-nangis duit gak dibalikin. Kita mau naik haji sekarang gak ada duit," kata Ika.

Menurut Muhammad Syukur Mandar, yang bertindak sebagai kuasa hukum Ika, pihak agen tidak hanya menipu Ika. Ada puluhan orang lainnya yang juga bernasib sama.

"Ini ada yang dari Garut (Jawa Barat), ada yang dari Samarinda (Kalimantan Timur), Palembang (Sumatra Selatan), Jambi, Jakarta. (Kerugian) Rp 1,4 miliar lebih-lah. Ada 27 orang," kata Syukur.

Syukur dan kliennya mendatangi kantor agen tersebut untuk meminta kembali uang kliennya. Dia memberi waktu 1 x 24 jam kepada pihak agen.

"Belum di-BAP (berita acara pemeriksaan), baru mediasi. Kita kasih waktu 1 x 24 jam-lah. Intinya ya balikin duit. Korban banyak, ada bu Ika, Dewi, Hajiman, banyak," tutur Syukur.

Kedatangan mereka berdua tampak dijaga polisi. Salah seorang polisi mengatakan mereka datang ke lokasi untuk menjaga situasi. "Kita di sini hanya untuk menjaga, takutnya terjadi apa-apa kan," kata salah seorang polisi itu.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Djahidin Universal Tours belum bersedia memberikan keterangan terkait tuduhan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com