Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Sewa di Rusun Marunda Lebih Murah daripada di Rawa Bebek

Kompas.com - 29/04/2016, 16:48 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang terkena penggusuran direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, dan Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Selama tiga bulan pertama, mereka akan dibebaskan dari biaya sewa. Pada bulan keempat barulah mereka diwajibkan membayar uang sewa.

Berbeda dengan warga penghuni Rusun Rawa Bebek yang harus membayar sewa Rp 300.000 setiap bulannya, mereka yang menghuni Rusun Marunda dikenakan tarif lebih murah.

"Kalau di sini (sewa per bulan) minimal Rp 128.000, maksimal Rp 150.000-an," ujar Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Marunda Suharyanti kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2016).

Perbedaan biaya sewa di Rusun Marunda dengan rusun-rusun lainnya terjadi karena Rusun Marunda tidak menggunakan lift. Oleh karenanya, biaya sewa menjadi lebih murah.

"Kalau yang pake lift itu kan yang sudah gedung, di sini kan blok, masih lima lantai (setiap bloknya)," kata Suharyanti.

Selain itu, biaya sewa unit rusun di setiap lantai pun berbeda. Semakin atas unit rusun yang ditempati, semakin murah biaya sewa yang harus dibayar.

"Lantainya kan kita pake tangga. Itung-itung ongkos capeknya-lah," ujar Suharyanti.

Biaya sewa unit rusun di lantai satu Rp 159.000 per bulan, lantai dua Rp 151.000 per bulan, lantai tiga Rp 144.000, lantai empat Rp 136.000 per bulan, dan lantai lima Rp 128.000 per bulan.

Selain warga relokasi, Rusun Marunda pun dihuni oleh warga umum. Untuk dapat menempati rusun, warga harus mengajukan permohonan ke Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta.

Warga umum yang menempati Rusun Marunda akan dikenakan biaya sewa rusun yang berbeda dengan warga relokasi.

"Fasilitasnya sama, cuma kan yang relokasi karena terkena rencana tata kota jadi ada subsidi. Kalau warga umum sewanya antara Rp 200.000 - Rp 300.000-an. Itu juga udah subsidi lho," kata Suharyanti.

Kompas TV Rusun Marunda Hampir Penuh Terisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Megapolitan
Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Megapolitan
Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Megapolitan
Menengok 'Sekolah di Utara' untuk Anak Kurang Mampu di Cilincing, Ada di Kolong Jembatan Berdebu

Menengok "Sekolah di Utara" untuk Anak Kurang Mampu di Cilincing, Ada di Kolong Jembatan Berdebu

Megapolitan
Amukan Penonton Gagal Lihat Idola, Berujung Penjarahan dan Perusakan di Konser Lentera Festival

Amukan Penonton Gagal Lihat Idola, Berujung Penjarahan dan Perusakan di Konser Lentera Festival

Megapolitan
Sakit Hati Remaja di Jaktim Dikatai 'Anak Haram' yang Buatnya Gelap Mata Bunuh Ayah Sendiri

Sakit Hati Remaja di Jaktim Dikatai "Anak Haram" yang Buatnya Gelap Mata Bunuh Ayah Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com