Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Penjarah Aset Rusunawa Marunda Tak Dilaporkan ke Polisi karena Kasihan...

Kompas.com - 20/06/2024, 14:36 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II, Uye Yayat Dimiyati, mengatakan bahwa tujuh orang pekerja di Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pernah tertangkap basah menjarah aset di hunian tersebut.

"PJLP (penyedia jasa layanan perorangan) ada lima orang, dan untuk cleaning service ada dua orang (yang kedapatan mencuri)," kata Uye saat diwawancarai Kompas.com di Polsek Cilincing, Rabu (19/6/2024).

Uye menjelaskan, ketujuh pekerja itu kedapatan mengambil aset berupa kabel dan besi yang menempel di tembok hunian klaster C Rusunawa Marunda.

Baca juga: 7 Pekerja di Rusunawa Marunda Pernah Tertangkap Basah Menjarah Aset

Aksi penjarahan itu ketahuan ketika salah seorang petugas pengelola mendengar suara tembok dibobok.

Petugas itu kemudian menuju sumber suara dan mendapati ketujuh pelaku sedang mencuri.

"Usai tertangkap basah, ketujuh pelaku dibawa ke pos sekuriti," kata Uye.

Dipecat, tapi tak dilaporkan ke polisi

Uye mengungkapkan, pihak pengelola memecat ketujuh pelaku atas perbuatannya.

"Melakukan punishment (hukuman) berupa pemecatan, tidak diperpanjang status PJLP-nya," ungkap Uye.

Namun, pihak pengelola tidak melaporkan para pelaku ke polisi usai tertangkap basah mencuri aset di Rusunawa Marunda.

Uye beralasan bahwa kebijakan itu dilakukan karena pengelola memikirkan nasib keluarga para pelaku.

Baca juga: 7 Pekerja Rusun Marunda Tak Dilaporkan Pengelola ke Polisi Usai Jarah Aset, Hanya Dipecat

"Kami pertimbangkan satu sisi sudah kami pecat, satu sisi kita juga memperhatikan keluarganya saat itu," kata Uye.

Selain itu, kata Uye, tidak banyak aset yang dijarah para pelaku saat mereka tertangkap basah sedang mencuri.

Namun, ia mengaku tak tahu sudah berapa lama ketujuh pelaku itu ikut menjarah aset Rusunawa Marunda.

Lebih lanjut, Uye menyampaikan bahwa masih banyak pelaku lain yang pernah ketahuan sedang menjarah aset milik Rusunawa Marunda selain ketujuh pekerja.

Namun, pengelola tidak membawa ke jalur hukum karena beberapa pelaku adalah anak di bawah umur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Megapolitan
Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Megapolitan
Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Megapolitan
Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Megapolitan
Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Megapolitan
PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Megapolitan
Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Megapolitan
Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Megapolitan
Pedagang Keluhkan Harga Kios di Pasar Jambu Dua Bogor Kemahalan

Pedagang Keluhkan Harga Kios di Pasar Jambu Dua Bogor Kemahalan

Megapolitan
Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Rumah Subsidi Terbengkalai Imbas Pandemi Covid-19

Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Rumah Subsidi Terbengkalai Imbas Pandemi Covid-19

Megapolitan
Buruh Turun ke Jalan, Tuntut Presiden dan Menteri Selamatkan Industri Tekstil Dalam Negeri

Buruh Turun ke Jalan, Tuntut Presiden dan Menteri Selamatkan Industri Tekstil Dalam Negeri

Megapolitan
Dua Pria Tepergok Curi Kabel di Bantaran Kali Krukut, Langsung Ditangkap Polisi

Dua Pria Tepergok Curi Kabel di Bantaran Kali Krukut, Langsung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pedagang Keluhkan Lapak Jualan di TPS Pasar Jambu Dua Bogor Sepi Pembeli

Pedagang Keluhkan Lapak Jualan di TPS Pasar Jambu Dua Bogor Sepi Pembeli

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com