Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Keluhkan Harga Kios di Pasar Jambu Dua Bogor Kemahalan

Kompas.com - 27/06/2024, 12:49 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang mengeluhkan harga kios dan los di Pasar Jambu Dua Bogor terlalu mahal usai direvitalisasi.

Pedagang bernama Fahrul (38) mengatakan, uang muka kios dan los di gedung baru Pasar Jambu Dua mencapai Rp 40 juta.

Menurut dia, harga sewa itu cukup tinggi.

Baca juga: Pelebaran Akses Jalan Masuk ke Pasar Jambu Dua Ditargetkan Rampung Juli 2024

“Tapi harga sewa di sana tinggi, lumayan. DP (down payment) awal aja sampai Rp 40 juta, belum (biaya) bulanannya,” ujar Fahrul kepada Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

Menurut Fahrul, harga sewa lapak yang terlalu mahal dikhawatirkan membuat pedagang dengan keuntungan rendah bisa terancam tidak berjualan lagi.

“Saya kasian sama pedagang kecil, yang mungkin pendapatannya sehari aja gak nutupin buat modal. Pasti enggak bisa sewa lapak di sana, nanti enggak jualan. Bisa, paling maksain,” ujar dia.

Bahkan, menurut dia, beberapa pedagang mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan usahanya karena beban biaya yang terlalu besar.

Pedagang sayur bernama Ijal (21). Ia menilai, harga sewa lapak yang tinggi menguras isi tabungan miliknya.

“Buat kiosnya lumayan mahal, nguras kantong,” ujar dia.

Baca juga: Pedagang Keluhkan Lapak Jualan di TPS Pasar Jambu Dua Bogor Sepi Pembeli

“Kalau harga itu kan tergantung kios mana yang mau kita ambil. Kalau paling depan bisa lebih mahal, kita pilih saja mau di mana tempatnya,” tutur Ijal.

Pedagang lainnya, Dadan (37), menyebut harga sewa lapak cukup tinggi bagi dia yang memiliki keuntungan hanya Rp 400.000-Rp500.000 sehari.

“Untungnya bisa kredit. Kalau bayar secara cash uang dari mana? Bangkrut. Mending beli sawah,” tutur dia.

Sebelumnya, revitalisasi Pasar Jambu Dua, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, sudah mencapai 96 persen.

Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Jenal Abidin mengatakan, pasar kembali dapat digunakan pada Kamis (27/6/2024).

Nantinya, para pedagang yang sebelumnya berjualan di tempat penampungan sementara (TPS) perlahan akan menempati los dan kios di gedung Pasar Jambu Dua yang baru.

Baca juga: 1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com