Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Turun ke Jalan, Tuntut Presiden dan Menteri Selamatkan Industri Tekstil Dalam Negeri

Kompas.com - 27/06/2024, 12:38 WIB
Shela Octavia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi IKM dan Pekerja Industri Tekstil Nasional melakukan aksi di depan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024). Mereka menuntut Presiden Joko Widodo dan kabinetnya agar menyelamatkan industri tekstil nasional.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa mulai memadati area Gedung Sapta Pesona sekitar pukul 10.25 WIB. Mereka bergerak dari arah IRTI Monas sambil membawa sejumlah spanduk yang berisikan tuntutan.

Massa berbaju putih dengan logo Indonesia Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) lengkap dengan topi ember putih, krem, dan coklat, kompak mengikuti arahan dari mobil komando.

Baca juga: Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Sambil membawa banner dan plakat berisi tuntutan, ibu-ibu yang ikut aksi hari ini juga membubuhkan stiker merah putih pada pipi mereka.

"Selamatkan industri tekstil Indonesia,” demikian tertulis pada banner yang diusung massa.

Selain itu, massa menuntut agar pemerintah menghentikan impor ilegal yang telah melukai produksi tekstil Indonesia.

Sejumlah menteri dan pejabat negara pun dipanggil melalui spanduk yang massa bawa. Misalnya, “Bu Sri Mulyani tanggung jawab dong, bea cukai enggak becus malah kami kena PHK”.

Baca juga: Jokowi Kumpulkan Menteri Buntut Tekstil Impor Banjiri Dalam Negeri

Kemudian, ada juga, “Bersama Pak Jokowi Kami Siap Lawan Mafia Industri”.

Lalu, “Pak Zulhas! Jangan Biarkan Kami Hilang Pekerjaan. Kembalikan Permendag 36 2023,”.

Ada lagi, “Pak Luhut, Pikirkan Nasib Korban PHK, Jangan Pro China Terus.”

Berdasarkan pantauan Kompas.com, setelah menyampaikan suara dan tuntutan mereka, massa segera membubarkan diri. Sekitar pukul 11.19 WIB. Wilayah patung Arjuna Wijaya sudah kosong ditinggal massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com