Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberanian Alfini dan Aksi Sosial Ambil Alih Hak Pejalan Kaki

Kompas.com - 04/05/2016, 07:25 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semangat Alfini Lestari tak pernah putus dalam melakukan aksi sosial berupa pengadangan sepeda motor di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Padahal cercaan dan hinaan kerap didapat saat aksinya berlangsung.

Aksi Alfini diakui muncul lantaran ada perasaan geram dengan perilaku pengendara sepeda motor saat ini. Alfini kemudian memberanikan diri untuk melakukan aksinya untuk mengambil haknya sebagai pejalan kaki di trotoar.

"Saya gregetan aja lihat motor. Masalahnya mereka sudah punya jalan sendiri masih aja ambil buat pejalan kaki. Yang lain aja masuk mereka sabar dan tertib lalu lintas. Kenapa mereka seperti itu. Apa gak malu?" kata Alfini saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Perempuan berusia 34 tahun ini tidak terinspirasi dari seseorang dalam aksinya. Dirinya tergerak setelah melihat perilaku tidak beradab pengendara yang melintas di atas trotoar.

Setiap kali Alfini melintas di trotoar menuju kantornya di Apartemen Sultan, ia harus berebut dengan sepeda motor, bahkan tak jarang mengalah. Lama kelamaan, Alfini pun kesal dan akhirnya melakukan aksi.

Lucunya, Alfini melakukan pengadangan tidak di depan pintu masuk pengendara di atas trotoar. Ia melakukan aksinya saat pengendara sepeda motor sudah berada di tengah.

"Aku dari belakang jalannya nyantai. Nanti kalau udah di tengah baru (hadang). Biar mereka mundurnya kerepotan," kata Alfini serawa tertawa. (Baca: Alasan Alfini Menghalangi Sepeda Motor di Trotoar Jalan Sudirman)

Hinaan dan cercaan

Jalan Sudirman saat pagi pada hari Senin hingga Jumat memang terkenal dengan kemacetannya. Namun, menurut Alfini situasi tersebut tak bisa dijadikan pembenaran untuk melanggar aturan seperti melintas di atas trotoar.

Sebagai pejalan kaki, ia merasa haknya diambil. (Baca: Begini Kondisi Trotoar di Jalan Sudirman Saat Ini)

"Saya bilang ke mereka, kalian enggak malu ya sama yang lain. Mereka macet tapi masih bertahan. Tapi kenapa kalian enggak punya malu. Dia kan mau pepet aku, saya bilang ayo tabrak aku, saya enggak takut. Aku bilang seperti itu," kata Alfini.

Aksi pengadangan sepeda motor di trotoar Jalan Sudirman oleh Alfini bukan tanpa hambatan. Alfini bercerita, hinaan dan cercaan kerapa didapati saat ia mengadang sepeda motor dengan tangan kosong.

"Pernah juga dasar cewe brengsek, gila. Tapi saya enggak peduli. Yang harusnya gila kan mereka bukan saya. Aku jalan sudah di tempatnya," kata Alfini saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (3/5/2016). (Baca: Alfini Kerap Disebut "Gila" Saat Menghadang Sepeda Motor di Trotoar Sudirman)

Aksi Alfini sudah dimulai tiga pekan lalu. Ia melakukan aksinya antara pukul 07.30 WIB hingga 08.00 WIB. Pemilihan tempat itu lantaran ia bekerja tak jauh dari trotoar Jalan Jenderal Sudirman dekat lapangan Golf Senayan.

Nyali Alfini terbilang cukup besar. Ia biasanya menantang pengendara untuk menabrak dirinya. Namun, para pengendara pun perlahan malu sendiri. Sebab, pengendara motor di jalan biasa menyemangati aksi Alfini.

"Tapi lama kelamaan mereka malu karena yang dari jalanan kasih support aku. Mba jangan ngalah. Ayo mba hadang aja," kata Alfini menirukan semangat yang diberikan kepada dirinya.

Aksi keberanian Alfini terpampang jelas di halaman depan Koran The Jakarta Post edisi Selasa (3/5/2016). Dari situ, aksi Alfini langsung menjadi viral di media sosial, salah satunya lewat akun facebook Koalisi Pejalan Kaki.

"Jangan kasih ampun #JETRO Ajak dan Ajarkan mereka untuk Tertib #BegalPemotordiTrotoar #SelamatkanPejalanKaki," tulis Koalisi Pejalan Kaki di halaman facebooknya dan langsung menjadi viral. (Baca: Alfini dan Keberanian Menghadang Pengendara Motor Pemakan Trotoar di Jalan Sudirman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju di Pilkada DKI

Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju di Pilkada DKI

Megapolitan
Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 'Horor' di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

[POPULER JABODETABEK] "Horor" di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com