Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Lurah dan Camat Berpeluang Besar Jadi Anggota DPRD DKI Masa Depan

Kompas.com - 10/05/2016, 09:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan pengarahan di hadapan 44 camat dan 247 lurah se-DKI Jakarta pada rapat evaluasi, Senin (9/5/2016).

Pada kesempatan itu, Ahok menilai, para lurah dan camat berpotensi terpilih menjadi anggota DPRD DKI jika maju sebagai calon anggota legislatif.

Menurut Ahok, para lurah dan camat sangat berpeluang terpilih menjadi anggota DPRD DKI jika selama tugasnya bisa melayani masyarakat di wilayahnya dengan baik.

"Lurah dan camat adalah orang yang berpotensi jadi anggota DPRD asal dia bisa mengurus warganya dengan benar," ujar Ahok.

Ia kemudian mencontohkan salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Belitung Timur yang terpilih menjadi anggota DPRD setempat karena bisa melayani masyarakatnya dengan baik. Karena bisa melayani masyarakatnya dengan baik, Ahok menyebut PNS tersebut bisa dipilih oleh warga yang kultur masyarakatnya tidak sama dengan ideologi partai PNS yang maju sebagai caleg tersebut.

"Jadi, di Belitung Timur ada kampung transmigran dari Bali. Biasanya, orang Bali pilihnya partai yang merah, tetapi yang menang justru PPP. Kata mereka kami tidak peduli mau P3, P4, P5, yang pasti bapak ini (PNS yang jadi caleg) tiap kami ada ngurus perizinan di kota, pasti mudah," tutur Ahok.

Saat ini, kebanyakan lurah dan camat banyak bertugas di wilayah yang bukan tempat ia tinggal. Namun, ke depannya, Ahok berencana ingin menempatkan lurah dan camat sesuai dengan tempat tinggalnya. Dengan cara ini, ia yakin pelayanan ke masyarakat akan lebih baik lagi.

"Kan siapa tahu Bapak, Ibu, mau jadi anggota DPRD. Masa sama orang kampungnya sendiri kagak kepilih. Asal kalau sudah jadi anggota DPRD, jangan ada lagi UPS-UPS, pokir-pokir, anggaran siluman karena zaman sudah berubah," kata Ahok.

Bisa jadi kepala dinas

Tidak hanya ingin mendorong agar lurah dan camat maju ke panggung politik, Ahok juga menyatakan, para lurah dan camat yang bisa memberikan pelayanan yang baik ke masyarakat berpotensi memiliki karier yang baik.

Ia bahkan mengaku ke depannya ingin agar jabatan kepala dinas diisi para lurah dan camat berprestasi. Ahok beralasan para lurah dan camat lebih menguasai permasalahan yang ada di lapangan sehingga masalah lebih cepat teratasi.

Ia kemudian mencontohkan Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan. Meskipun latar belakang Teguh pendidikannya bukan di bidang teknik, Ahok menilai mantan Camat Pulogadung itu lebih bisa membenahi pekerjaan di Dinas Tata Air karena ia menyebut Teguh banyak mengeksekusi program.

"Semenjak dipegang S Sos (sarjana sosial), genangan lebih cepat surut. Dia bikin crossing terus. Bikin 10, kalau salah dua, masih untung delapan. Kalau salah 10, ya tutup lagi yang penting dilakukan daripada enggak dilakukan," kata Ahok.

Saat ini, beberapa dinas di lingkungan Pemprov DKI memang dipimpin oleh orang yang berlatang belakang camat. Selain Teguh, ada nama Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah yang merupakan mantan Camat Jatinegara, Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji yang merupakan mantan Camat Tambora, dan Kepala Satpol PP yang merupakan mantan Camat Kelapa Gading.

Menurut Ahok, ke depannya, ia juga berencana ingin menempatkan mantan camat sebagai kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com