Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Lulung soal Rencana Ahok Menertibkan Tenda Bantuan di Pasar Ikan

Kompas.com - 16/05/2016, 08:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengomentari rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menertibkan tenda-tenda bantuan yang berdiri di lahan bekas penggusuran, di kawasan Pasar Ikan, Jakarta Utara.

"Ya dia kan pemerintah daerah. Kalau melarang bisa-bisa saja sesuai dengan peraturan daerah, sah-sah saja," kata Lulung, saat ditemui wartawan usai bersosialisasi dengan warga, di kawasan Ragunan Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2016).

Hanya saja, lanjut dia, berdirinya tenda-tenda bantuan sebagai tempat pengungsian warga korban penggusuran merupakan kesalahan Ahok. Sebab, menurut Lulung, Ahok menggusur kawasan Pasar Ikan dengan tidak mementingkan nilai-nilai kemanusiaan.

"Kalau saya (jadi gubernur), saya kasih ongkos mereka buat hidup dua tahun. Kemudian saya juga sudah punya konsep ingin membangun apa di lahan gusuran itu, apa mau ada big water (Giant Sea Wall) di sana? (tanggul) penghalang ombak atau memang penghalang abrasi, ya kita bangun dong yang baik," kata Lulung.

Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta sudah kehilangan pasar tradisional di Pasar Ikan yang menjadi ciri khas Ibu Kota. Bahkan Lulung mengaku kerap mengajak turis asal Jepang dan China ke pasar tradisional di Pasar Ikan.

Padahal, lanjut dia, pasar tradisional di Pasar Ikan bisa diubah seperti "Bugis Street" seperti di Singapura.

"Kalau saya saya lihat penertiban harus ada konsep penataan yang kemudian masyarakat ini dikawal diawasi sampai mereka benar-benar hidup mapan dan tingkat kesejahteraan naik. Jangan dilepas di rusunawa, entar (nanti) tiga bulan ada tanggungan listrik, bayar air," kata Lulung.

Salah satu tenda yang akan ditertibkan dari lahan bekas gusuran di Pasar Ikan merupakan pemberian Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya mau tenda siapapun ya, kalau dia enggak mau pergi. Pasti (tenda) kami tertibkan," kata Ahok, di Balai Kota, Kamis (12/5/2016) lalu. Tenda-tenda itu berdiri diperuntukkan bagi warga-warga yang memilih bertahan. Selain sebagai tempat tinggal, tenda juga dipergunakan sebagai penyimpan bantuan logistik kebutuhan sehari-hari. Tak hanya dari Prabowo, tenda-tenda banyak didirikan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat.

Kompas TV Pasca Digusur Warga Tinggal di Perahu


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com