Untuk kasus ini, para PPSU yang bekerja cuma bermodal golok dan sapu lidi. Hasilnya, pohon cukup rapi dan cahaya matahari lebih cerah masuk. Tak lama, mobil bak kecil datang dan menjemput ranting-ranting pohon yang telah ditebang.
Urusan sampah pasar zona lain yang cukup rumit bagi PPSU Kelurahan Bangka berada di saluran air di depan Pasar Warung Buncit. Tingkat kesulitannya beda karena saluran air di pasar ini kotor dan berlumpur hitam.
Bahkan, area ini kerap jadi tempat buang sisa daging dan isi perut hewan dari pasar serta sampah plastik atau lainnya. Kini, setelah rutin dibersihkan, pemandangan saluran air, baik di depan Pasar Warung Buncit maupun di seberang jalan, jadi bersih.
Masih ada lebih kurang 40 meter lagi saluran air di sana yang sedang ditangani. Meski pembersihan tak mengubah warna airnya yang masih hitam, permukaan air berikut tepiannya kini sebagian besar rapi tanpa sampah.
Kebersihan saluran air di depan pasar penting agar aliran yang mengarah ke Kali Mampang itu tidak tersumbat. Walau demikian, perilaku buang sampah warga, baik itu dari pasar maupun pedagang, kadang masih terjadi. Haidir (33), PPSU Kelurahan Bangka di zona Pasar Warung Buncit mengatakan, ia kadang mesti sabar menghadapi perilaku buang sampang sembarangan tersebut.
"Kadang, buang sampah sembarangan juga. Ada kita aja kadang ada yang buang. Cuma gitu, kita sabar aja, jalanin aja," ujar Haidir, yang berada di dalam got dengan pelindung sepatu bot oranye. (Baca: Kepercayaan Ahok pada PPSU meski Jakarta Masih "Dihantui" Banjir)
Peralatan sederhana
Peralatan pembersihan di depan Pasar Warung Buncit tergolong sederhana. Selain cangkul garpu, serokan, dan sapu, PPSU di sini juga menggunakan tutup bekas kipas angin. Fungsinya untuk menyerok sampah yang mengambang.
Para PPSU di sini kadang juga menggunakan tangan kosong untuk memungut sampah dari got berwarna hitam tersebut.
"Bahayanya cuma beling kalau kena tangan. Saya sudah sering. Kalau soal kotor, yang penting pas istirahat kita tinggal cuci bersih saja," ujar Haidir.
Baginya, pekerjaan itu tak terasa berat karena bukan hanya ia sendiri yang menanganinya, melainkan satu tim. Khusus Pasar Warung Buncit, PPSU Kelurahan Bangka memang menempatkan pos tetap di sini. Maklum, sampah bisa muncul setiap hari karena perilaku buang sampah sembarangan oleh masyarakat.
"Karena kesadaran masyarakat itu masih kurang, ada saja yang masih buang sampah, meskipun sekarang sudah mulai berkurang. Di sini, sejak Januari tahun ini, kami jaga tetap dan rutin bersihkan. Jadi, ini ringan, enggak nunggu sampai numpuk," tambah Burhanudin. (Baca: Ahok Ancam Cabut TKD SKPD yang Telat Bayarkan Gaji PHL dan PPSU)