Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Sungai di Jakarta Jernih, Kualitas Air Jadi Persoalan Lain

Kompas.com - 19/05/2016, 06:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sungai atau kali di Jakarta belum jadi tempat yang aman bagi warganya. Banyak sungai di Jakarta yang kondisinya sangat memperihatinkan karena ulah oknum warga yang tidak bertanggung jawab.

Masih saja ada perilaku membuang sampah dan limbah sembarangan di aliran sungai. Akhirnya aliran air sungai tidak lagi bisa bermanfaat karena tercemar.

Namun, keadaan sungai dan kali di Ibu Kota, meski harus diakui belum banyak berubah, tapi ada harapan bisa dimanfaatkan kembali. Di beberapa lokasi, nampak anak-anak yang memanfaatkan aliran sungai untuk berenang dan bermain.

Di beberapa lokasi, aliran sungai sudah nampak lebih bersih berkat agenda kerja yang digalakkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Contohnya di anak Sungai Ciliwung di LTC Glodok dan Kali Baru di Pancoran.

Sampah dan lumpur yang terus ditangani di dua kali tersebut membuat keadaan kali jadi lebih bersih. Namun, bersihnya kali itu masih menyisakan persoalan lain.

( Baca: Kali di Jakarta Sudah Tidak Keruh, Amankah Jadi Tempat Main Anak-anak? )

Sebab, meski jernih secara kasat mata, air di sungai dan kali di Jakarta dinyatakan belum aman karena pencemarannya.


Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmadi Priharto mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa aliran sungai tersebut terinfeksi banyak kuman yang disebar melalui sampah yang mengalir.

Kusmadi menilai, fenomena sungai bersih yang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain haruslah tetap diawasi. Bahkan, Kusmadi menyebut Dinkes DKI sama sekali tidak merekomendasikan masyarakat untuk mandi ataupun mengonsumsi air di sungai Ibu Kota.

"Sangat tidak direkomendasikan. Kalau sudah di hulunya mungkin saja di sana masih belum tercemar, tapi kalau di hilir sudah beberapa daerah itu dilewati, sudah terkontaminasi. Walapun tampilannya jernih, bukan berarti bebas kuman dan masalah," ujar Kusmadi saat dihubungi Kompas.com Rabu (18/5/2016).

Menurut Kusmadi, memang sulit untuk melarang anak-anak bermain di sungai. Namun, menurut dia, jika dibiarkan, lama-kelamaan anak-anak bisa terjangkit penyakit kulit, penurunan daya tahan tubuh yang menyebabkan penyakit mudah menyerang. 

Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta Junaedi mengatakan, instansinya secara bertahap mengukur kualitas air sungai. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) sudah mengukur kualitas air dari delapan aliran sungai di Jakarta.

Tersisa 5 aliran sungai lagi yang akan diukur tahun ini. "Hasil kemarin, sekitar 70 persen pencemaran berasal dari limbah rumah tangga," ujar Junaidi.

Saat pengecekan, BPLHD biasanya akan membawa sampel air ke laboratorium dan menentukan limbah yang terdapat di dalamnya. Limbah yang terkandung dalam air pun biasanya ada dua jenis, yaitu limbah rumah tangga dan limbah industri.

"Jadi, kalau fisik sungainya memang sudah semakin bagus, kualitas airnya kan belum," ujar Junaidi. 

Kompas TV Ahok: Kalian Tega Lihat Warga Tinggal di "Kandang Ayam"?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com