Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita dari Gubuk Petugas UPK Badan Air yang Bersihkan Kali Baru Barat Pancoran

Kompas.com - 18/05/2016, 17:50 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pukul 07.00 WIB, empat petugas UPK Badan Air DKI Jakarta mulai bekerja membersihkan Kali Baru Barat di Jalan Raya Pasar Minggu, Mbau, Pancoran, Jakarta Selatan.

Mereka adalah Jalil, Suwarno, Imam, dan Kamil. Keempat petugas itu memiliki tanggung jawab membersihkan Kali Baru Barat sepanjang lebih kurang 2 kilometer.

(Baca juga: Cerita Petugas yang Bersihkan Kali Baru Barat di Pancoran)

Pagi hari, mereka mulai turun ke dalam kali untuk membersihkan sampah di sana. Mereka juga memangkas tumbuhan liar di sekitar bantaran kali.

Setelah bekerja beberapa jam, mereka berempat beristirahat di sebuah gubuk di bantaran kali. Gubuk tersebut berukuran sekitar 3x3 meter.

Gubuk yang mereka buat sendiri itu dibangun dari bambu. Di dalam gubuk terdapat semacam ranjang, yang juga dibuat dari bambu dan ditumpu oleh kaki beton.

Ada pula tikar yang digelar di samping ranjang tersebut. Di gubuk tersebut juga terpasang peta sungai di Kecamatan Pancoran dan daftar kehadiran para petugas.

Saat mengistirahatkan diri setelah bahu membahu membersihkan sampah dan tumbuhan liar, para petugas ngopi dan bercengkrama satu sama lain.

Mereka juga tampak mengisi waktu istirahat dengan bermain catur sejenak sebelum melanjutkan pekerjaan masing-masing.

Kepada Kompas.com, Rabu (18/5/2016), para petugas bercerita mengenai cara mereka bekerja, termasuk membuat Kali Baru Barat yang dulu berwarna hitam, kini menjadi jernih.

Menurut para petugas itu, tidak banyak masyarakat yang tahu bahwa mereka berempat-lah yang membersihkan Kali Baru Barat sebagai petugas UPK Badan Air.

Kebanyakan masyarakat mengira bahwa yang membuat kali itu bersih adalah petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

"Orang-orang pada tahunya PPSU saja karena seragamnya sama-sama oranye. Padahal ini yang ngerjain UPK Badan Air, mungkin karena kita enggak kelihatan di jalan," ujar Jalil, salah satu petugas UPK Badan Air di sana.

Meskipun seragam mereka sama-sama oranye, kata Jalil, petugas UPK Badan Air berbeda dengan PPSU.

"Kalau kita kan lebih lama dari mereka (dibentuknya), seragam kita udah mulai jelek-jelek, ha-ha-ha," ucapnya berseloroh.

(Baca juga: Begini Kondisi Kali Baru Barat yang Jadi Tempat Anak-anak Bermain Air)

Secara tak langsung, para petugas UPK Badan Air itu meminta masyarakat dapat membedakan pekerjaan mereka dan pekerjaan PPSU.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com