Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin "Ground Handling" Dibekukan, Operasional Lion dan Batik Air di Soekarno-Hatta Tetap Berjalan

Kompas.com - 19/05/2016, 10:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Petugas Humas Lion Air Andy Saladin memastikan operasional pesawat dari PT Lion Group, termasuk Batik Air, tetap berjalan seperti biasa di Bandara Soekarno-Hatta.

Hal tersebut dituturkan menyusul keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tentang pembekuan izin pelayanan penumpang dan bagasi atau ground handling PT Lion Group di Bandara Soekarno-Hatta hingga waktu yang belum ditentukan.

Keputusan itu dikeluarkan pada Selasa (17/5/2016) dan efektif berlaku lima hari setelahnya.

"Operasional pesawat tetap seperti biasa, pesawat tetap jalan, jadi penumpang tidak perlu khawatir," kata Andy kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2016) pagi.

Pembekuan izin ground handling disebabkan kesalahan prosedur pihak PT Lion Group pada kasus salah turun penumpang pesawat Lion Air JT 161 Singapura-Jakarta di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/5/2016) lalu.

Satu dari empat bus yang seharusnya mengantar penumpang dari pesawat ke terminal kedatangan internasional malah ke terminal kedatangan domestik. Kasus ini masih ditangani otoritas Bandara Soekarno-Hatta bersama pihak terkait.

Terkait dengan pembekuan izin ground handling, PT Lion Group masih belum menjelaskan bagaimana nantinya mereka memberikan pelayanan terhadap penumpang dan bagasi.

Menurut Operation and Services Executive Manager Bandara Soekarno-Hatta Andika Nuryaman, PT Lion Group menerapkan sistem self handling, yang berarti semua aspek pelayanan terhadap penumpang dan bagasi dilakukan oleh karyawan PT Lion Group itu sendiri.

Dengan begitu, karyawan PT Lion Group yang biasanya melaksanakan fungsi pelayanan penumpang dan bagasi tidak diizinkan beroperasi untuk sementara waktu atau dibekukan.

"Ada juga maskapai yang pakai jasa pihak ketiga buat ground handling, jadi mereka bayar dan tinggal tahu beres saja, ground handling ditangani pihak ketiga. Seperti Garuda Indonesia, ground handling-nya dari Gapura Angkasa, masih anak perusahaannya juga. Kalau yang self handling ini setahu saya Lion Group sama Sriwijaya Air," ujar Andika.

Pihak PT Lion Group berjanji menjelaskan bagaimana mereka tetap bisa melayani penumpang meski ground handling dari karyawan mereka sendiri dibekukan pada sebuah konferensi pers, siang nanti.

Kompas TV Lion Air Tembus 500 Penerbangan per Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta Untuk Siapa? | Bocah di Depok Tertabrak di Tol Cijago Saat Berkeliaran

[POPULER JABODETABEK] Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta Untuk Siapa? | Bocah di Depok Tertabrak di Tol Cijago Saat Berkeliaran

Megapolitan
Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Megapolitan
Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Megapolitan
Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Megapolitan
Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Megapolitan
Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Megapolitan
2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi 'Online' dan Video Asusila

2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi "Online" dan Video Asusila

Megapolitan
Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Megapolitan
Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Megapolitan
Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Megapolitan
Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Megapolitan
Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com