JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang rencana pembatasan usia kendaraan 10 tahun di Jakarta untuk siapa ramai dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com pada Senin (1/7/2024).
Sementara itu, berita mengenai bocah di Depok tertabrak di Tol Cijago saat berkeliaran juga banyak dibaca.
Kemudian, berita tentang banyak pemilik tak tempati rumah subsidi Villa Kencana Cikarang karena jauh dari tempat kerja turut menarik perhatian dan banyak dibaca.
Baca juga: Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah
Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek di atas:
Rencana pemberlakuan pembatasan usia kendaraan bermotor di Jakarta, yakni maksimal berusia 10 tahun disebut akan mendapat penolakan dari masyarakat.
Rencana itu kembali mengemuka beberapa hari terakhir ini setelah sebelumnya sekitar tahun 2015 juga pernah mencuat ke publik.
Adapun pembatasan usia kendaraan maksimal 10 tahun di Jakarta, rencananya diterapkan di Jakarta tahun depan atau pada 2025.
Baca juga: Timbul Tenggelam, Rencana Kebijakan Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta
Tetapi ada dilema pembatasan usia kendaraan di Jakarta, antara penyelesaian kemacetan, polusi atau tersendatnya gerak roda ekonomi. Baca selengkapnya di sini.
IR (8), bocah laki-laki yang ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago), Sukmajaya, Kota Depok, sempat terlihat berkeliaran seorang diri sebelum tewas.
IR sempat mampir ke toko buku untuk membeli balon.
"Dia (korban) datang ke sini, saya tanya mau beli apa tapi dia enggak jawab. Dia langsung pergi ke sana (dalam toko) dan ambil balon," kata pegawai toko buku, Susi saat ditemui Kompas.com, Senin (1/7/2024).
Baca juga: Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi
Susi menceritakan, saat IR mampir ke toko, waktu sudah menunjukkan maghrib. IR datang sendirian serta tak membawa uang. Baca selengkapnya di sini.
Joko (47), warga perumahan subsidi Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengungkapkan bahwa lokasi yang jauh dari tempat kerja menjadi penyebab perumahan tersebut banyak tak ditempati oleh pemiliknya.
"Belum semua (pemilik rumah Villa Kencana) bisa menempati (rumahnya) itu alasannya karena pekerjaan aja, terlalu jauh," kata Joko yang juga merupakan Ketua RT 02/RW 11 Desa Karangsentosa, dikutip dari video YouTube Kompas TV, Senin (1/7/2024).
"Waktu sama jaraknya (dari perumahan Villa Kencana ke lokasi tempat kerja) belum bisa terjangkau oleh warga yang belum nempatin sini," sambungnya.
Baca juga: Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat
Joko menegaskan bahwa seluruh unit rumah subsidi di Villa Kencana Cikarang sejatinya telah terjual. Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.