Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Kemenaker, Said Iqbal: Ada 127.000 Buruh yang Di-PHK Dalam 3 Bulan Terakhir

Kompas.com - 03/07/2024, 22:15 WIB
Febryan Kevin Candra Kurniawan,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, ada 127.000 buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam tiga bulan terkahir.

Menurut dia, data tersebut berbeda dengan data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) soal buruh yang di PHK.

"Catatan KSPI dan Litbang Partai Buruh yang sudah terkena PHK itu beda dengan data Kemenaker. Data mereka (Kemenaker) total 27.000 (buruh yang di PHK) dalam kurun waktu tiga bulan terakhir," ujar Said Iqbal, di Patung Kuda Arjuna Wijaya. Rabu (3/7/24).

Baca juga: Said Iqbal Tinggalkan Pedemo yang Berunjuk Rasa Protes Gelombang PHK Buruh Tekstil

Selain itu, Said Iqbal menyebut ada 20.000 buruh di industri kurir dan logistik terancam PHK kalau pemerintah tidak mencabut Permendag 8 tahun 2024.

Diamenjelaskan, industri teksil dalam negeri mengalami periode berat, karena banyak pabrik gulung tikar dan PHK massal dampak dari Permendag 8 Tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor.

Diberitakan sebelumnya, Said Iqbal mengatakan, buruh tekstil menjadi pihak yang terdampak paling parah dengan adanya aturan Permendag 8 Tahun 2024 tersebut.

Sebab dengan adanya aturan itu semakin mempermudah arus masuk produk jadi impor ke Indonesia. Sehingga pengusaha dalam negeri mengalami penurunan produksi karena banyak pelanggan lebih memilih produk impor yang harganya jauh lebih murah.

Baca juga: Polisi Kerahkan 1.389 Personel Amankan Demo Buruh di Patung Kuda Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Warga Kampung Bali Lanjutkan Hidup Usai Rumah Ludes Dilalap Api

Upaya Warga Kampung Bali Lanjutkan Hidup Usai Rumah Ludes Dilalap Api

Megapolitan
Nasib Pilu Bocah di Cisauk Alami Pelecehan Sesama Jenis, Dipukul hingga Diancam

Nasib Pilu Bocah di Cisauk Alami Pelecehan Sesama Jenis, Dipukul hingga Diancam

Megapolitan
Bocah Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Cisauk Mengeluh Sakit Saat BAB

Bocah Korban Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Cisauk Mengeluh Sakit Saat BAB

Megapolitan
Mengantre JakLingko di Tengah Hujan, Becek, hingga Bau Kotoran Kucing

Mengantre JakLingko di Tengah Hujan, Becek, hingga Bau Kotoran Kucing

Megapolitan
Bajing Loncat Beraksi di Tengah Kemacetan Cakung, Polisi: Pelaku Masih Diidentifikasi

Bajing Loncat Beraksi di Tengah Kemacetan Cakung, Polisi: Pelaku Masih Diidentifikasi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Hujan Ringan

Megapolitan
Eks Manajer Gelapkan Uang Rp 1,3 Miliar Hasil Pembayaran 21 Iklan yang Dikerjakan Fuji

Eks Manajer Gelapkan Uang Rp 1,3 Miliar Hasil Pembayaran 21 Iklan yang Dikerjakan Fuji

Megapolitan
Polisi Buru Lima Begal yang Bacok Korbannya di Tapos Depok

Polisi Buru Lima Begal yang Bacok Korbannya di Tapos Depok

Megapolitan
GPIB Klaim Gedung Gereja di Cawang Jaktim Milik Mereka

GPIB Klaim Gedung Gereja di Cawang Jaktim Milik Mereka

Megapolitan
Sebanyak 2.783 NIK Warga Jaksel Diusulkan untuk Dinonaktifkan

Sebanyak 2.783 NIK Warga Jaksel Diusulkan untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Eks Manajer Selebgram Fuji Jadi Tersangka Kasus Penggelapan Uang Rp 1,3 Miliar

Eks Manajer Selebgram Fuji Jadi Tersangka Kasus Penggelapan Uang Rp 1,3 Miliar

Megapolitan
Menyambangi 'Urban Farming' di Permukiman Padat Penduduk Kembangan Jakbar

Menyambangi "Urban Farming" di Permukiman Padat Penduduk Kembangan Jakbar

Megapolitan
Wanita Paruh Baya Tewas Dalam Kamar Mandi Rumah Kos, Korban Dikenal Ramah

Wanita Paruh Baya Tewas Dalam Kamar Mandi Rumah Kos, Korban Dikenal Ramah

Megapolitan
Karumkit Polri: Tidak Ditemukan Luka pada Mayat Wanita yang Tewas di Kos Cipayung

Karumkit Polri: Tidak Ditemukan Luka pada Mayat Wanita yang Tewas di Kos Cipayung

Megapolitan
Ada Pembangunan UOB Entrance dan MRT Tunnel, Dishub Rekayasa Lalu Lintas Dua Jalan Ini

Ada Pembangunan UOB Entrance dan MRT Tunnel, Dishub Rekayasa Lalu Lintas Dua Jalan Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com