Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Pegawai Badan Air, Kekurangan Peralatan hingga Belum Dapat BPJS Kesehatan

Kompas.com - 20/05/2016, 08:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Somad (30) nampak cekatan memasukkan sampah ke dalam bak sampah. Dibantu temannya, ia kemudian mengangkat sampah seberat sekitar 10 kilogram itu ke atas turap setinggi satu meter.

Di atasnya sudah ada dua orang yang siap mengambil bak tersebut. Bak sampah itu kemudian diangkat lagi ke atas truk sampah yang berada tepat di samping dinding turap.

Somad merupakan pegawai harian lepas (PHL) Unit Pelaksana Kerja (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bersama enam rekan lainnya, Somad bekerja membersihkan Kali Sentiong dari sampah.

Menjadi petugas kebersihan bagi Somad harus dijalankan sesuai hati. Namun, ia resah karena hingga kini jaminan kesehatan atau BPJS Kesehatannya belum juga diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Saya bingung aja kalau sakit bagaimana. Masih pakai uang sendiri," cerita Somad kepada Kompas.com di Kali Sentiong, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2016).

Bekerja mengangkut sampah dari Kali Sentiong bukan tanpa resiko. Penyakit dari lingkungan kotor itu kerap mengintai Somad dan rekan-rekannya. Mulai dari penyakit gatal-gatal hingga buang air besar terus menerus.

"Kalau ditanya ke atasan, bilangnya masih diproses," kata Somad.

Sama seperti Somad, Jumanto (47) pun merasakan hal serupa. Lima bulan sudah ia menyerahkan data-data untuk BPJS kesehatan. Hingga kini, jaminan kesehatan untuk dirinya pun belum diterima.

"Enggak tau kenapa. Pokoknya masih diproses. Begitu aja," ungkap Somad.

Padahal, jaminan kesehatan dianggap penting bagi pekerja lapangan seperti dirinya. Keluhan lainnya yakni perihal peralatan. Adalah Abdul Gofur (30), yang merasakan kekurangan peralatan dalam pekerjaan sebagai petugas UPK Badan Air. Salah satunya yakni tidak disediakannya sarung tangan.

"Ini kalau ngambil sampah gitu rawan beling," kata Gofur.

Para petugas sebelumnya sudah mendapatkan sarung tangan. Namun cepat rusak, karena berkualitas buruk. Kini, para petugas itu tak ada yang memakai sarung tangan satu pun dalam mengangkut sampah dari Kali Sentiong.

Ia berharap, keluhan dirinya dan rekan kerjanya bisa didengar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kompas TV Warga Mulai Rasakan Manfaat Kebersihan Kali Ciliwung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com