Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2016, 09:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Terkait masalah ini, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah berupaya mengakomodasi kepentingan para sopir M 44.

"Kita lakukan pengecatan untuk ruas-ruas batas," kata Andri.

Ketentuannya, jika Mikrolet 44 keluar dari garis kuning tersebut, maka Dishub akan langsung menderek kendaraan yang melanggar.

Sebab, M 44 selama ini dikeluhkan oleh warga karena membuat macet dan mengganggu aktivitas di ruko sekitar Stasiun Tebet.

"Yang penting bagaimana dia jangan mengganggu arus lalu lintas. Yang kedua, jangan mengganggu pemilik-pemilik ruko, dan yang ketiga, sama-sama saling mengawasi," ujar Andri.

M 44 hanyalah satu dari puluhan angkot yang beroperasi di Jakarta. Persaingan M44 dan transjakarta di sekitar Stasiun Tebet ini merupakan wujud dari rencana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghapus angkot dan bus di Jakarta.

"Saya enggak mau lihat angkot lagi di Jakarta, nanti dia (angkot) beroperasi di pinggir kota saja sudah," kata dia di Balai Kota, Rabu (3/2/2016).

Dalam sejumlah kesempatan, Ahok mengatakan bahwa kendaraan Pemprov DKI akan mengalahkan kendaraan operator yang enggan bergabung dengan Transjakarta.

(Baca juga: Pengemudi M 44 Boleh Ambil Penumpang di Kolong "Flyover" Tebet, asal...)

Ahok juga pernah menyatakan niatnya untuk menghapus angkot di Jakarta.

Ia pun membanggakan bus transjakarta yang mewah dan nyaman, tetapi tetap dapat diakses warga dengan tarif murah.

Penghapusan angkot ini dilakukan Ahok dengan mengambil alih rute angkot melalui feeder transjakarta.

Sejumlah feeder transjakarta bahkan mulai keluar dari busway dan beroperasi melayani 17 rute baru.

Selain itu, Ahok juga meminta operator APTB, Kopaja, dan Metro Mini untuk bergabung dengan Transjakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Berkaca pada Kasus Ayah Diduga Bunuh 4 Anak di Jagakarsa, Pakar Dorong Polisi Cepat Respons Aduan KDRT

Berkaca pada Kasus Ayah Diduga Bunuh 4 Anak di Jagakarsa, Pakar Dorong Polisi Cepat Respons Aduan KDRT

Megapolitan
'Update' Banjir Ibu Kota, 3 RT di Jakbar Terendam hingga 70 Sentimeter

"Update" Banjir Ibu Kota, 3 RT di Jakbar Terendam hingga 70 Sentimeter

Megapolitan
Kriminolog Dorong Polisi Periksa Kesehatan Mental Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kriminolog Dorong Polisi Periksa Kesehatan Mental Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Kaburnya Tahanan Titipan dari Lapas Kelas IIA Tangerang, Jejak Pelariannya Masih Misteri

Kaburnya Tahanan Titipan dari Lapas Kelas IIA Tangerang, Jejak Pelariannya Masih Misteri

Megapolitan
Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Epidemiolog: Perlu Mitigasi meski Fase Endemi

Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Epidemiolog: Perlu Mitigasi meski Fase Endemi

Megapolitan
Imbas Hujan Deras Jumat Sore, 3 Ruas Jalan di Jaksel Terendam Banjir

Imbas Hujan Deras Jumat Sore, 3 Ruas Jalan di Jaksel Terendam Banjir

Megapolitan
Jejak Tahanan Kabur dari Lapas Kelas IIA Tangerang Masih Misteri, Kadivpas Banten: Kami Dalami Alurnya

Jejak Tahanan Kabur dari Lapas Kelas IIA Tangerang Masih Misteri, Kadivpas Banten: Kami Dalami Alurnya

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gali Keterangan Ibu yang 4 Anaknya Tewas di Jagakarsa untuk Pendampingan

Pemprov DKI Bakal Gali Keterangan Ibu yang 4 Anaknya Tewas di Jagakarsa untuk Pendampingan

Megapolitan
Harga Cabai di Pasar Koja Jakut Semakin 'Pedas', Tomat Ikut Melonjak

Harga Cabai di Pasar Koja Jakut Semakin "Pedas", Tomat Ikut Melonjak

Megapolitan
Atribut Caleg Dipasang di Pohon Sepanjang Jalan Tanjung Duren Jakbar

Atribut Caleg Dipasang di Pohon Sepanjang Jalan Tanjung Duren Jakbar

Megapolitan
Polisi Bungkam Soal Isi Koper yang Disita Saat Geledah Apartemen Firli Bahuri

Polisi Bungkam Soal Isi Koper yang Disita Saat Geledah Apartemen Firli Bahuri

Megapolitan
Terdapat Sejumlah Luka Percobaan Bunuh Diri pada Tubuh Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anak di Jagakarsa...

Terdapat Sejumlah Luka Percobaan Bunuh Diri pada Tubuh Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anak di Jagakarsa...

Megapolitan
Banyak Pengendara Motor Berteduh di 'Underpass' Dekat Gandaria City, Arus Lalu Lintas Macet

Banyak Pengendara Motor Berteduh di "Underpass" Dekat Gandaria City, Arus Lalu Lintas Macet

Megapolitan
Tarif Sewa Naik, Warga Rusunawa Nagrak Makin Pening karena Kondisi Ekonomi Belum Stabil

Tarif Sewa Naik, Warga Rusunawa Nagrak Makin Pening karena Kondisi Ekonomi Belum Stabil

Megapolitan
Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ditemukan dalam Kondisi Lemas dan Luka-luka

Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ditemukan dalam Kondisi Lemas dan Luka-luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com