Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Bela Pemprov DKI dan Sindir Kelas Menengah

Kompas.com - 28/05/2016, 18:24 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno mengomentari sungai di Jakarta yang kotor. Ia menyayangkan jika Pemprov DKI Jakarta harus turun tangan untuk membenahi masalah tu.

Menurut Sandiaga, menjaga kebersihan sungai merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Ia pun tak setuju jika warga kerap menyalahkan pemprov atas kotor dan menyempitnya sungai.

"Karena kelas menengah kita kelakuannya belum seperti kelas menengah. Baru saja income-nya dan statusnya, serta HP-nya yang kelas menengah. Tapi dari segi perilaku untuk menjaga kebersihan belum masuk sebagai kategori kelas menengah," ujar Sandiaga.

Kelas menengah, kata dia, seharusnya memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungannya. Ia pun mengapresiasi Pemprov DKI yang susah payah membersihkan sungai di Jakarta.

"Kalau dilihat dari manajemen sampah kita jangan menyalahkan pemerintah provinsi. Kasihan gitu loh pemprov terus-terusan membersihkan sungai, menormalisasi sungai," ujarnya.

Menurut pria yang berniat maju menjadi calon gubernur DKI itu, sungai tidak bisa hanya diperhatikan di hilir, namun dari hulu juga harus dijaga. Ia setuju pada program normalisasi sungai yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta.

Namun Sandiaga mengingatkan agar penertiban sungai harus memperhatikan warga terdampak. Ia menyebut Babe Idin, pengurus Komunitas Sangga Buana yang telah berhasil menjaga Sungai Pesanggrahan di area Hutan Kota Pesanggrahan. Sungai di area itu, bersih dari sampah dan permukiman kumuh.

Setiap bulannya, Babe Idin selalu melepas satu hingga dua kilogram ikan agar berkembang biak dan dapat dipancing oleh warga.

"Normalisasi yang kita lakukan itu tidak memberdayakan kearifan yang kita miliki misalnya bahwa sungai itu harusnya punya karakter tersendiri," ujar Sandiaga.

Kompas TV Sandiaga "Kantongi" Restu Prabowo


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com