Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga Sempat Halangi Pembongkaran Tembok di Bukit Mas Bintaro

Kompas.com - 02/06/2016, 12:40 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasatpol PP Jakarta Selatan Ujang Harmawan, menceritakan, sempat ada penolakan dari sejumlah orang yang mengaku sebagai warga sekitar saat membongkar tembok di perumahan Bukit Mas Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016) pagi.

Pembongkaran tembok yang membatasi Jalan Mawar dengan Jalan Cakranegara itu dilakukan dalam rangka mengambil kembali fasos fasum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah diserahterimakan dari pihak pengembang pada tahun 2000.

"Tadi sempat ada yang protes, tapi kondisi kondusif. Warga protes bilang enggak setuju tembok dibongkar. Tapi, kata Pak Camat, yang enggak setuju cuma 20-an orang."

"Pengurus RW di dalam kompleks sama yang di luar kompleks enggak ada masalah, semuanya setuju," kata Ujang kepada Kompas.com, di lokasi.

Tembok yang dibongkar hari ini berbeda dengan tembok yang ada di depan rumah Denny. Bagian depan rumah Denny ditembok warga karena dianggap menyalahi ketentuan tentang fasos fasum di perumahan Bukit Mas Bintaro.

Hingga hari ini, tembok di depan rumah Denny masih berdiri tegak. Denny sampai membuka akses keluar-masuk rumahnya di samping, yang bersinggungan dengan Jalan Mawar, jalan yang ada di luar kompleks.

Ujang menjelaskan, pelaksanaan pembongkaran tembok pembatas di sana sudah sesuai dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor 86 Tahun 2010 tanggal 11 Agustus 2000 dan BAST Nomor 153 Tahun 2000 tanggal 21 Desember 2000 yang menyebutkan terdapat kewajiban fasos fasum PT Indokisar Jaya berupa perencanaan jalan seluas 14.385 meter persegi.

"Jadi, istilahnya, sekarang Pemprov DKI menagih kesepakatan dari pengembang itu. Temboknya dibongkar supaya bisa jadi akses umum bagi warga, memudahkan warga," ucap Ujang.

Pelaksanaan pembongkaran tembok dimulai sejak pukul 07.00 hingga pukul 11.00 WIB. Pantauan Kompas.com di lokasi, masih banyak petugas gabungan, baik dari PPSU maupun personel Polri hingga TNI dan Satpol PP mengamankan lokasi. Sejumlah warga juga ikut meramaikan tempat pembongkaran tembok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com