Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemilik Akun di Qlue Tidak Pakai Identitas Asli

Kompas.com - 03/06/2016, 10:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga DKI Jakarta yang menggunakan aplikasi Qlue untuk melaporkan keluhan di lingkungannya sejak awal memang didesain untuk tidak menampilkan identitas aslinya.

CEO Qlue Rama Raditya menjelaskan alasan mengapa akun-akun yang melapor melalui Qlue menggunakan identitas atau nama samaran ketimbang menggunakan nama dan identitas aslinya.

"Laporan menggunakan nama anonim untuk melindungi identitas pelapor," kata Rama kepada Kompas.com, Jumat (3/6/2016) pagi.

Sebelumnya, Lurah Pejagalan Maskur mengaku kesulitan untuk mengidentifikasi laporan dari pelapor atau warga karena nama pelapor disamarkan. Maskur juga berpikir, bisa jadi ada aduan yang bukan berasal dari warga di wilayah Kelurahan Pejagalan.

Menanggapi hal tersebut, Rama mengungkapkan, sejak awal Qlue bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, semua teknologi dan kemungkinan-kemungkinan telah dibicarakan, termasuk soal pelapor anonim. Laporan warga bisa diketahui apakah benar melaporkan hal yang ada di sebuah wilayah dari keterangan tempat foto dimuat via GPS.

Kelurahan Pejagalan sendiri menempati ranking terbawah di Qlue dengan perolehan 44 poin. Bila dibandingkan dengan Kelurahan Galur yang menempati ranking teratas di Qlue, dengan perolehan 87 poin, ada cara tersendiri dari sang lurah tentang bagaimana kroscek sebuah laporan hingga dapat dipastikan laporan tersebut benar atau mengada-ngada.

"Misalnya, laporan jalan berlubang saya terima pagi hari. Saya langsung minta pengawas asisten untuk memastikan kebenaran laporan tersebut. Pas sudah dipastikan benar, jalan berlubangnya langsung dikerjakan," tutur Lurah Galur Supardiono, secara terpisah. (Baca: Ini Ragam Laporan Warga Jakarta Melalui Aplikasi Qlue)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com